64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Agar Kota-Kota Kita Tidak Semakin Panas

Advanced Renewable

Tue , 09 Jan 2024 18:23 WIB


Setengah abad lalu kita masih punya kota-kota yang sejuk, namun kini nyaris tidak ada lagi kota sejuk di negeri ini kecuali yang bener-bener di ouncak gunung. Kota-kota menjadi panas yang semakin meningkat dengan cepat, antara lain oleh fenomena Urban Heat Island (UHI), yaitu kota yang semakin panas dikelilingi sub-urban yang masih relatif sejuk.

Namun ketika kota-kota semakin luas, pulau Jawa misalnya - akan segera menjadi satu kota yang sangat besar, maka tidak ada lagi daerah sekeliling yang sejuk, semuanya menjagi UHI. Apa yang menjadi penyebab UHI ini dan bagaimana mencegahnya?

Ada dua penyebab utamanya, yang pertama adalah kepadatan pemukiman kota yang membuat jalur hijaunya amat sangat tidak memadai - yang ini karena sudah menjadi keterlanjuran, tidak mungkin lagi membongkar kota. Yang kedua adalah oleh adanya penggunaan energi yang semakin meningkat, khususnya AC - karena lebih dari 55% energi perkotaan kita untuk AC ini.

Peningkatan penggunaan energi untuk AC konvensional yang masih kita gunakan di kota-kota kita ini berdampak dua pada suhu permukaan bumi, yang pertama adalah dampaknya yang bersifat global - yaitu melalui emisi CO2 yang meningkatkan pemanasan global, dan yang kedua yang bersifat lokal - yaitu akumulasi waste heat dari seluruh AC yang terpasang di seluruh gedung yang ada di kota - inilah yang secara bersama-sama menimbulkan fenomena UHI tersebut.

Kota-kota di negara maju, khususnya di negeri 4 musim yang sudah menyadari hal ini mulai mengalihkan penggunaan sistem pendingin dan pemanas ruangannya. Mereka mengkamanyekan penggunaan heat pump untuk pemanas maupun pendingin ruangannya.

Suhu di kedalaman tanah sekitar 3 meter dari permukaan tanah relatif stabil sepanjang tahun, ini yang disebut shallow geothermal (SG). Di musim dingin ketika suhu permukaan lebih rendah dari SG, maka ruangan dipanaskan dengan sumber panas dari SG ini. Sebaliknya, ketka musim panas suhu permukaan lebih tinggi dari SG, maka panasnya dibuang ke SG seingga terjadi pendinginan ruangan. Disinilah perlunya heat pump untuk memindahkan panas dari atau ke dalam ruangan.

Ketika panas dipindahkan dari ruangan kita itu berarti terjadi pendinginan, dan di kota-kota tropis kita , kita tidak perlu pemanas ruangan - yang kita butuhkan selalu pendinginan. Karena ini, SG tidak bisa kita gunakan - khususnya di bulan Oktober hingga April - ketika suhunya lebih tinggi dari rata-rata suhu permukaan tanah kita.

Lantas apa gantinya untuk kita? Air tanah kitalah yang selalu memilki suhu lebih rendah dari permukaan tanah , jadi di kota-kota kita dapat beralih juga pendingin ruangannya menggunakan heat pump yang jauh lebih efisien energi dan tidak menimbulkan efek UHI, dengan memanfaatkan air tanah sebagai sumber pendinginan ruangan kita, agar kota-kota kita tetap nyaman dihuni - dan berhenti memanaskan permukaan bumi. Sketsa berikut adalah gambaran ringkas cara kerja heat pump untuk Groundwater Cooling System (GWCS).

Tags:
Energy Emission Net-Zero

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar