64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Bahan Bakar Regeneratif, Berapa Biayanya?

Advanced Renewable

Wed , 13 Mar 2024 17:07 WIB


Sejak kami di Advanced Renewable Organization (ARO) memperkenalkan konsep Regenerative Energy, pertanyaan yang menghaantui kami dan tidak langsung bisa dijawab adalah berapa harga jual Regenerative Energy atau khususnya yang mendesak adalah Regenerative Fuels (RF) ini nantinya. Sebab bila ujungnya harga ini masih lebih mahal dari fossil fuels, orang tetap prefer menggunakan fossil fuels selagi dia masih ada.

Padahal fossil fuels tetap akan ada di bumi hingga beberapa dasawarsa yang akan datang, artinya emisi dari pembakaran fosil akan terus ada. Jalan yang paling efektif agar orang mau meninggalkan fossil fuels ini adalah bila kita bisa hadirkan bahan bakar yang bukan hanya lebih bersih, tetapi juga harus lebih murah.

Pertanyaan terkait harga jual RF ini baru bisa kami jawab setelah serangkian uji coba dan modelling kita lakukan, termasuk mass and energy balance untuk proses produksi RF ini. Ada setidaknya 4 model yang kami kembangkan dan sarikan dalam dua grafik di bawah, pertama adalah produksi hydrogen - dengan 2 bahan baku yang berbeda, yaitu arang saja dan arang plus CO2. Yang kedua adalah bahan bakar hydrocarbon, untuk model ini kami pilih bensin, khususnya C10H22 - yang berada di tengah sebaran bahan bakar Hydrocarbon, bahan bakunya juga dibuat 2 pilihan, arang saja dan arang plus CO2.

Dari hasil modelling inilah kita baru bisa memperkirakan secara relatif akurat perkiraan harga RF ini nantinya. Untuk Hydrogen, baik yang menggunakan bahan baku arang saja ataupun arang plus CO2, hasilnya kurang lebih sama - karena unsur C baik yang dari arang maupun yang dari CO2 hanya digunakan sebagai carrier untuk men-deliver H2. Per 1 kg hydrogen, dibutuhkan 3 kg arang dan 11 kg CO2 (bila pilihannya juga menggunakan CO2), dengan kebutuhan energi sama yaitu 6,25 kWh.

Untuk bahan bakar hydrocarbon, bila hanya menggunakan arang sebagai bahan bakunya, per 1 kg produk bahan bakar, dibutuhkan 1.730 kg arang dan 1,18 kWh energy. Bila menggunakan bahan baku arang dan CO2, kebutuhan arang menjadi 1,33 kg dan kebutuhan energinya turun menjadi 0,39 kWh.

Dengan asumsi harga arang adalah US$ 200/ton, listrik US$ 0,1/kWh dan 2 komponen ini merupakan 40% dari harga jual bahan bakar RF ini, maka harga jual hydrogen di lokasi produksi akan sekitar US$ 3/kg. Harga jual RF dengan bahan bakar arang saja, sekitar US$ 0,90/liter, dan apabila bahan bakunya gabungan anatara arang dan CO2, harga jual akan turun tinggal US$ 0,60/liter.

Jadi tanpa subsidi-pun bahan bakar bersih ini akan sangat bisa bersaing dengan bahan bakar dari fossils, tinggal siapa atau negara mana yang akan lebih dahulu mengembangkan RF ini. Selain akan mandiri energi lebih dahulu, energy security-nya akan melonjak karena bahan bakunya pasti ada di setiap negara. Negara tersebut juga akan menjadi sangat bersaing di industrinya - karena ongkos bahan bakar inilah yang hingga saat ini menjadi salah satu penentu daya saing dari industri di setiap negara.

 

Tags:
Energy Fuels Emission Arang Hydrogen hydrocarbon

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar