64x64

Muhaimin Iqbal
Author

BioHydrogen Economy

Advanced Renewable

Fri , 19 May 2023 21:42 WIB


Meskipun digadang-gadang sebagai bahan bakar bersih masa depan, ekonomi hydrogen belum bener-bener berputar secara significant hingga saat ini - masih sangat kecil dibandingkan ekonomi berbasis fossil yang coba digantikannya.

Ada dua kendala utama yang membuatnya bergerak lamban. Pertama bahan baku hydrogen sendiri, bila dibuat melalui elektrolisa air yang melimpah - butuh energi yang terlalu besar, sekitar 1.6 kali dari energi yang terkandung di hydrogen itu sendiri. Karenanyalah mayoritas hydrogen saat ini diproduksi dari gas methane yang nota bene fosil, belum menjadi hydrogen bersih yang diharapkan dan belum merdeka dari fosil.

Kendala kedua adalah logistik, untuk transportasi dan penyimpanan hydrogen butuh biaya yang sangat mahal. Karena transportasi dan penyimpanan hydrogen ini punya dua pilihan yang keduanya tidak menarik, yaitu dalam bentuk gas dengan tekanan yang sangat tinggi (700 bar), atau dalam bentuk cair yang harus disimpan sangat dingin minus 235 derajat Celsius.

Karena masalah logistik yang sangat mahal ini membuat hydrogen pada pengguna akhir - seperti untuk mobil hydrogen fuel cels, harga bahan bakar menjadi amat sangat mahal. Dengan biaya produksi yang bisa ditekan hingga $ 3/kg -pun, harga hydrogen di tingkat pengguna mobil fuel cells bisa mencapai $ 16/kg. Padahal kandungan energinya hanya sekitar 3 kali bensin atau diesel.

Maka dua masalah tersebut menjadi fokus team hydrogen Ecogas, yaitu mengganti bahan baku hydrogen dari gas methane menjadi bahan baku bersih dan sustainable yaitu biomassa. Kunci dari inovasi ini kami rangkai menjadi Micro Gas Plant (MGP), yang terdiri dari proses Ultra High Hydrogen Gasification (UHHG), Steam Methane Reforming (SMR), Water Gas Shift (WGS) dan Pressure Swing Adsorption (PSA).

Keempat proses tersebut harus bisa dibuat compact dalam ukuran kecil tanpa mengurangi efisiensinya masing-masing. Dengan cara ini MGP bisa didekatkan pada pengguna, sehingga hydrogen bisa diproduksi in-situ dan in-time, di tempat dan pada saat dia hendak digunakan, atau kita sebut hydrogen on-demand. Solusi ini sekaligus mengatasi masalah kedua yaitu transportasi dan penyimpanan hydrogen yang sangat mahal.

Dengan solusi MGP ini, biohydrogen economy akan bisa segera tumbuh. Limbah pertanian, perkebunan, kehutanan dan biomassa dari sampah padat perkotaan - akan menjadi barang dagangan baru untuk feedstock MGP tersebut. Biomassa bisa diproses langsung dalam kondisi basahnya bila lokasi pengguna dekat dengan lokasi sumber biomassa, atau dibuat pellet dahulu bila lokasi pengguna jauh dari sumber biomassa.

Dengan konsep MGP ini pula para pengguna hydrogen saat ini akan bisa memperoleh dua manfaat sekaligus, pertama hydrogen yang mereka gunakan adalah bener-bener carbon-free hydrogen - karena bahkan dalam prosesnya pun melibatkan Carbon Capture and Utilization (CCU) dengan microalgae, dan kedua adalah hydrogen yang lebih murah karena tidak harus menanggung biaya logistik yang sangat mahal.

Tags:
Energy Carbon LPG Hydrogen

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar