64x64

Muhaimin Iqbal
Author

BioSyngas : Komoditi Transisi Energi

Advanced Renewable

Tue , 11 Jul 2023 17:36 WIB


Salah satu komoditi yang akan menjadi primadona, dan sangat banyak dicari di era transisi energi itu adalah synthetic gas atau syngas - namun yang versi hijaunya atau disebut biosyngas. Saat inipun pasar syngas ini di dunia sudah sampai US$ 50 milyar, namun dengan kebutuhan biosyngas tersebut pertumbuhannya akan melonjak terus hingga target Net-Zero Emission tercapai di tahun 2050.

Terbesarnya adalah untuk menggantikan gas alam menjadi gas alam yang hijau atau disebut Synthetic Natural Gas (SNG), kemudian untuk bahan bio-methanol yang kebutuhannya melonjak ditrigger oleh industri maritim yang sedang melakukan dekarbonisasi dan desulfurisasi. Pasar berikutnya untuk pembangkit listrik terbarukan, untuk produksi biohydrogen, untuk green ammonia, untuk produksi advanced liquid biofuels melalui Fischer-Tropsch Synthesis (FTS), dan untuk perbagai kebutuhan lainnya seperti bioplastics dlsb.

Peluang besar juga membawa tantangan besar, mirip dengan masalah hydrogen - karena salah satu kandungan terbesar syngas juga hydrogen - syngas juga memiliki masalah dengan density. Untuk 1 m3 syngas dalam tangki bertekanan 200 Bar hanya berisi energi sekitar 8 GJ, ini adalah kurang dari separuh energi yang trekandung dalam methanol pada volume yang sama, juga 20% lebih rendah dari energi yang terkandung dalam 1 m3 pellet arang.

Kebutuhan tekanan tinggi dengan energy density yang rendah tersebut membuat komoditi syngas ini menjadi mahal di ongkos transportasi dan penyimpanannya. Bila kita bisa menurunkan biaya investasi dan biaya operasi tansportasi dan penyimpanan syngas, maka kita akan bisa menghadirkan biosyngas dengan harga yang sangat bersaing di pasar global.

Maka inilah solusinya yang kita tawarkan, yaitu apa yang kami sebut gas on-demand. Byosyngas diproduksi secara in-situ dan in-time, di tempat dia digunakan dan saat akan digunakan. Selama dalam pengangkutan dan penyimpanannya, biosyngas 'disimpan' dalam bentuk pellet arang atau biomethanol tergantung pada penggunaan akhirnya.

Bila yang dibutuhkan biosyngas untuk SNG - pengganti gas alam, maka penyimpanan dalam bentuk pellet arang paling efektif. Pellet arang ini bersifat hidrofobik, aman diangkut dan disimpan dalam bentuk curah bahkan di tempat terbuka sekalipun. Baru ketika hendak digunakan saja pellet arang dikonversi menjadi biosyngas menggunakan Ecogas SmartTube, intinya dalam tabung cerdas kami ini ada tiga proses sekaligus yaitu Gasification, Auto Catalytic Reforming (ACR) dan Purfication.

Bila yang dibutuhkan adalah biosyngas untuk produksi yang lebih delicate seperti biohydrogen misalnya, maka 'menyimpan' biosyngas dalam bentuk biomethanol bisa dilakukan melalui proses Syngas To Methanol (STM). Biomethanol sudah berupa cairan pada Standard Temperature and Pressure (STP), jadi pengiriman dan penyimpanannya juga murah. Dengan sekali proses yang disebut Methanol Steam Reforming (MSR), biomethanol kembali berubah menjadi biosyngas pada saat dibutuhkan.

Tags:
Emission Net-Zero Syngas Hydrogen Ammonia BioHydrogen BioMethanol BioSyngas

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar