64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Cara Baru Menangkap Carbon Dan Memanfaatkannya

Advanced Renewable

Tue , 30 Apr 2024 23:47 WIB


Upaya dunia menurunkan emisi CO2 mau tidak mau harus melibatkan effort untuk menangkap CO2, karena CO2 ini tetap akan keluar hingga beberapa dasawarasa kedepan dari industri-industri yang masih terpaksa menggunakan energi fosil. Penangkapan CO2 yang paling alami adalah menanam pohon di daerah-daerah yang hingga kini masih gersang.

Untuk penanaman pohon ini yang kami usung adalah Tamanu (Calophyllum inophyllum), karena selain bisa hidup di lahan kritis, Tamanu ini adalah tanaman halophyte yang bisa tumbuh di air asin. Jadi daerah gurun sekalipun yang punya akses laut, bisa dihijaukan dengan Tamanu ini.

Meskpun ideal, penanaman pohon saja tidak cukup karena pertumbuhan emisi CO2 terlalu tinggi untuk diimbangi hanya dengan penangkapannya secara offboard melalui penanaman pohon ini, jadi harus ada percepatannya yang siginificant untuk menyerap emisi hingga akhirnya mencapai Net Zero Emission 2050.

Maka harus ada penangkapan CO2 secara onboard yang cukup cepat untuk mengimbangi laju emisi yang masih terus meningkat seiring pertambahan penduduk dan ekonomi dunia. Sejumlah teknologi-pun sudah dikembangkan orang dan sudah beroperasi di sejumlah sumber emisi.

Diantaranya adalah penangkapan CO2 menggunakan amine, yaitu senyawa kimia turunan dari ammonia, dimana salah satu H-nya diganti dengan hydrocarbon (R-NH2). Masalahnya amine ini selain mahal, butuh energi tinggi dan muncul emisi lain dari solvent yang digunakan. Cara lain dengan menggunakan teknologi membrane, tetapi masih mahal. Cara terbaru yang juga mulai dikembangkan orang adalah dengan Ionic Liquids, lagi-lagi masih mahal dan butuh energi tinggi untuk regenerasinya.

Maka kami memperkenalkan cara baru menangkap emisi CO2 dengan menggunakan apa yang kami sebut AFC - Activated and Functionalized Carbon. AFC ini bisa diproduksi dari arang apa saja, jadi murah. Untuk meningkatkan daya tangkap CO2 oleh arang ini, arang perlu diaktivasi - yaitu agar permukaannya bertambah luas dan lebih banyak CO2 bisa ditangkap. Kemudian juga perlu difungsionalisasi dengan basa karena yang akan ditangkap CO2 bersifat asam ketika terkena air.

Selain dari aspek biaya, juga exit CO2 hasil tangkapan AFC ini paling fleksibel. Bila di tiga cara yang lain masih banyak pertanyaan yang harus bisa dijawab - dikemanakan atau digunakan untuk apa setelah CO2 ditangkap? untuk AFC jawaban pertanyaan ini sudah lengkap. AFC sebagai adsorbent plus CO2 sebagai adsorbate, bisa langsung diproses menjadi new energy building blocks yang disebut syngas hanya dengan satu reaktor saja OCCYRE (Onboard Carbon Cycles for Regenerative Energy).

Dengan konsep Regenerative Energy ini, CO2 bersama AFC adalah bahan baku untuk bahan bakar apa saja, baik hydrocarbon, oxygenates maupun carbon-free fuels seperti H2 dan NH3. CO2 akan terus keluar, tetapi karena dia adalah bahan baku untuk energi berikutnya, dia adalah solusi untuk kebutuhan energi, bukan lagi masalah emisi.

Tags:
Energy Emission Carbon hydrocarbon

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar