Carbon-Sheep Cycles
Advanced Renewable
Wed , 27 Sep 2023 20:06 WIB
Pasti ada hikmah tersendiri di balik kabar nubuwah bahwa diantara pekerjaan terbaik di akhir zaman adalah menggembala domba. Salah satu hikmah itu adalah ketika cemaran emisi CO2 sudah tidak lagi terkendali, semua efforts telah dilakukan tetapi masalah tidak kunjung teratasi, maka bisa jadi harapannya ada pada domba-domba yang digembalakan.
Bagaimana domba ini bisa mengatasi emisi CO2? Ketika sampah menggunung di ratusan hektar lahan TPA di Jabodetabek misalnya, sampah itu bisa dirubah menjadi energi melalui diarangkan, kemudian melalui proses gasifikasi, arang bisa dirubah menjadi segala bentuk energi yang kita butuhkan, termasuk listrik.
Namun proses pengarangan sendiri ada emisinya berupa flue gas yang umumnya terdiri dari CO2, NOx, SOx dan VOC (Volatile Organic Compound). Cemaran flue gas ini asalnya semua dari tanaman, jadi yang paling logis ketika kita bisa tangkap semuanya , kita juga kembalikan ke tanaman.
CO2, NOx dan SOx bisa kita tangkap dengan ammonia dan air menjadi slow release fertilizer berupa ammonium carbonate, ammonium nitrate dan ammonium sulfate. VOC bisa ditangkap dengan Bio-Oil menjadi segala bentuk perlindungan tanaman. Dari mana Ammonia dan Bio-Oilnya ? Ammonia bisa dikumpulkan dari urin domba-domba yang digembalakan ketika mereka beristirahat malam hari. Bio-Oil adalah hasil samping dari pengarangan sampah itu sendiri.
Lantas untuk apa pupuk yang begitu banyak? ditaburkan ke lahan gembalaan untuk menumbuhkan rumput. Dari mana lahannya? Kan ada ratusan hektar yang semula tempat sampah, akan menjadi jauh lebih indah dan bisa dinikmati bila lahan-lahan tersebut bisa dirubah menjadi padang penggembalaan domba. Agar semakin banyak domba bisa hidup, semakin banyak ammonia bisa dihasilkan, semakin banyak CO2 bisa ditangkap, dan semakin banyak daging dan susu domba bisa kita nikmati.
Masih satu lagi yang dibutuhkan untuk lengkapnya solusi ini, yaitu agar rumput terus tumbuh dengan cepat untuk dimakan domba-domba kita, dibutuhkan air yang kontinyu. Dari mana air ini ? Di sinilah kita waktunya memanfaatkan air tawar dari sungai yang selama ini kita buru-buru buang ke laut.
Sebelum dibuang ke laut, air ini masih bisa kita manfaatkan dengan memompanya ke lahan-lahan TPA yang akan disulap menjadi lahan gembalaan domba tersebut di atas. Semoga ada gubernur, bupati atau wali kota yang menangkap ide setengah gila ini, karena kata presiden kita belum menjadi ide yang kreatif bila ide itu belum setengah gila!
Pos Lainnya
Penampakan Perdana Tetra Generation Reactor
Sep 27, 2023
Halophyte For Advanced Biofuels
Sep 27, 2023
Long Head and Long Tail in Transportation Industry
Sep 27, 2023
Karimunjawa : Net-Zero Islands
Sep 27, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar