Carbon Sink Industry
Advanced Renewable
Fri , 17 Feb 2023 16:25 WIB
Seperti suatu kota yang seluruh penghuninya setiap hari membuang sampah, apa jadinya bila di kota itu tidak ada petugas yang mengambil sampah setiap hari? Dalam beberapa hari saja kota akan tenggelam dalam tumpukan sampah dan kota tidak lagi nyaman untuk dihuni.
Demikianlah kita yang hidup di bumi ini, semua penghuninya membuang CO2 ke atmosfir setiap hari tiada henti. Lantas siapa yang memungut CO2 tersebut dari atmosfir kita? Inilah yang kita hadapi saat ini, terlau kecil effort kita untuk mengurangi sampah emsisi CO2 tersebut, apalagi yang mau dan bisa memunguti CO2 tersebut dari atmosfir agar bumi ini tetap layak huni.
Maka harus ada upaya yang terstruktur, sistematis dan masif untuk memunguti CO2 dari langit tersebut. Dan iini tidak bisa hanya mengandalkan pekerjaan sukarela, Harus bisa menjadi business model dari suatu industri agar gerakan memungut CO2 ini bisa berjalan secara sustainable.
Maka kami memilih industri plastik untuk menjadi role model, bagaimana inidustri yang selama ini imagenya mencemari lingkungan bisa dibalik 180 derajat menjadi penyelamat lingkungan, pemungut CO2 dari atmosfir bumi atau kita sebut Carbon Sink Industry. Grafik dibawah mnjelaskan bagaimana industri plastik bisa menjalankan peran ini.
Perubahan pertama adalah di bahan bakunya, teknologi sudah sangat memungkinkan untuk menghasilkan drop-in bioplastics - yaitu bioplastics yang persis sama dengan fossil plastics teapi ini dibuat dari biomassa. Biomassa adalah produk dari serapan CO2 di udara (1) yang diolah oleh tanaman dalam proses fotosintesa (2).
Biomassa (3) yang bukan dari kelompok makanan atau pakan, yaitu biomassa limbah saja cukup dapat diproses untuk menjadi green chemical feedstocks (4) seperti Ethylene Glycol (Bio-EG) dan Purified Terephthalic Acid (Bio-PTA). Bila asalnya limbah padat, dua proses utama cukup untuk ini yaitu teknologi ACR (Auto Catalytic Reforming) kita dan Fischer-Tropsch Synthesis (FTS). Bila asalnya limbah biomassa cair atau yang mengandung air tinggi dibutuhkan 3 proses yaitu Biodigester, Biogas Reforming dan FTS.
Bio-EG dan Bio-PTA setelah melalui proses sintesa dan polimerisasi (5) akan menjadi Bio Poly Ethylene Terephthalate (Bio-PET), yaitu pengganti bahan baku plastik yang paling banyak digunakan (PET) untuk botol, galon dlsb. Dari Bio-PET inilah aneka kebutuhan plastik kita bisa dipenuhi dengan plastik yang lebih baik - yaitu Green Plastics. Setelah Green Plastics tersebut kita gunakan (7), dia sepenuhnya dapat didaur ulang (8) atau diproses menjadi bahan bangunan, nano carbon materials dlsb (9). Pada step ke 9 inilah CO2 yang awalnya ditangkap oleh tanaman kini telah menjadi permanent carbon sink.
Dengan steps yang sama, industri-industri yang lain-pun bisa ditransformasikan untuk menjadi carbon sink industry. Semakin banyak industri yang meu melakukan transformasi ini - akan semakin cepat atmosfir bumi kita menjadi bersih, tidak harus menunggu tahun Net Zero 2050!
Pos Lainnya
Reaktor BTX untuk Biofuel Tingkat Lanjut
Feb 17, 2023
Dekarbonisasi dan Desulfurisasi Industri Maritim
Feb 17, 2023
Reviving External Combustion Engine
Feb 17, 2023
Palorisasi Sampah Tingkat Lanjut
Feb 17, 2023
Memperkenalkan Persamaan Regenerative Hydrogen
Feb 17, 2023
Kategori
Environment
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar