64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Carbonization for Decarbonization

Advanced Renewable

Tue , 11 Jul 2023 17:30 WIB


Sepertinya ini paradox tetapi benar adanya, untuk bisa melakukan dekarbonisasi secara masif dan murah - salah satu langkah yang bisa kita tempuh adalah dengan melakukan karbonisasi limbah biomassa secara masal. Bagaimana caranya?

Di negeri yang biomassa tumbuh sepanjang tahun ini, masih sangat sedikit limbah biomassa yang digunakan sebagai energi. Masyarakat sudah 20 tahun dibiasakan menggunakan energi kotor yang mayoritasnya diimpor - seperti LPG, sedangkan biomassa belum banyak dimanfaatkan sebagai energi bersih, carbon neutral dan terbarukan.

Masalahnya memang masyarakat yang sudah terlanjur nyaman menggunakan LPG, tidak mudah untuk kembali menggunakan biomassa. Kecuali biomassa tersebut bisa dihadirkan dalam bentuk bahan bakar yang mudah digunakan, harus lebih murah dari energi fosil - dan harus tampil modern, elegant, centil dlsb. agar ibu-ibu mau menggunakannya di dapur-dapur mereka yang cantik.

Maka inilah solusi yang kami usung. Seluruh biomassa yang belum terpakai untuk pakan ternak atau pemanfaatan lainnya, bisa dikarbonisasi menjadi arang ataupun dengn suhu yang lebih rendah sedikit disebut torefaksi. Keduanya menghasilkan bahan bakar padat dengan tingkat kandungan karbon sekitar 90%. Karbonisasi ini juga meningkatkan kandungan energi, bisa mencapai hingga 30 MJ/kg atau sekitar 2/3 dari kandungan energi fosil - minyak atau gas.

Biomassa yang telah menjadi karbon dia menjadi hidrofobik - sehingga mudah disimpan lama tanpa takut rusak, tidak berbau dan tidak berasa. Logistik menjadi murah dan mudah karena tidak butuh packaging yang mahal apalagi tabung gas yang lebih berat dari isinya.

Tetapi masyarakat tentu belum mau menggunakan arang ini begitu saja, maka solusi kedua kami hadirkan berupa tabung gas cerdas yang menyajikan gas on-demand. Tabung cerdas yang kami sebut Ecogas SmartTube ini dapat mengkonversi arang menjadi gas degan efisiensi yang sangat tinggi - di kisaran Cold Gas Efficiency (CGE) 70-80%. Artinya sekitar 70%-80% dari energi yang tersimpan dalam bentuk arang tersebut di atas bisa diubah menjadi synthetic gas (syngas) oleh SmartTube ini. Bio-syngas inilah yang menjadi bahan bakar pengganti dari LPG.

Setiap 1 kg LPG yang digantikan oleh bio-syngas ini, berkuranglah emisi CO2 ke atmosfir bumi sekitar 3 kg. Ketika dibakar bio-syngas juga mengeluarkan CO2, namun karena asalnya dari biomassa, bio-syngas bersifat carbon neutral - emisi yang dikeluarkannya ter-ofset oleh CO2 yang diserap oleh tanaman pada proses pertumbuhannya.

Lebih canggih lagi solusi ini bila ditambah opsi ketiga, yaitu bio-syngas tersebut digunakan untuk bahan bakar kompor khusus yang sudah mulai banyak di pasar - yaitu yang disebut Infrared Gas Burner, efisiensi pembakarannya sekitar 40% lebih tinggi dari kompor gas biasa. Maka dengan ini, kita akan bisa melakukan dekarbonisasi yang masif, mudah dan murah. Dimulai dari proses karbonisasi, InsyaAllah kita bisa mandiri energi hingga seluruh pelosok negeri!

Tags:
Biomass Carbon LPG

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar

Kategori

  • Renewable Energy