64x64

Muhaimin Iqbal
Author

CCU untuk Biofuel Tingkat Lanjut dan Pemulihan Oksigen

Advanced Renewable

Tue , 14 May 2024 11:47 WIB


Selama ini climate actions umumnya masih fokus pada decarbonization, upaya menurunkan emisi CO2 yang dianggap sebagai penyebab utama pada perubahan iklim, pemanasan global, cuaca ekstrem dan berbagai musibah demi musibah. Sementara ada sisi lain yang seharusnya juga menjadi perhation global, yaitu reoxygenation atau restorasi oksigen yang ada di atmosfir bumi.

Setiap kita melepas 1 ton CO2 ke atmosfir bumi, ada 727 kg Oksigen yang hilang dan menjadi tidak available untuk pernafasan kita, karena begiu O2 ini terikat pada atom C menjadi CO2, dia adalah udara kotor yang tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pernafasan kita.

Pencipta kita sebenarnya sudah menciptakan keseimbangan yang sangat indah yang harusnya kita jaga, yaitu CO2 yang kita keluarkan baik dari pernafasan maupun aktivitas kita lainnya, CO2 ini diserap tanaman dalam proses foto sintesanya, dan dengan air dan sinar matahari, dirubahnye menjadi energi (C6H12O6) dan O2 lagi.

Masalahnya adalah kegitan kita yang mengeluarkan CO2 saat ini jauh lebih besar dari kegiatan menumbuhkan tanaman yang menyerap CO2 dan melepaskan O2, akibatnya ada akumulasi CO2 di atmosfir bumi yang makin hari makin bertambah, dan sebaliknya terjadi penurunan O2 yang terus menerus seiring dengan pertumbuhan akumulasi CO2 tersebut.

Maka ketika kita merencanakan aktivitas decarbonization, sudah seharusnya kita juga memlih jenis decarbonization yang berdampak pada reoxygenation. Sketsa di bawah adalah contoh decarbonization dan reoxygenation yang kita jalankan secara simultan dalam proses produksi advanced biofuels dari algae, dimana algae ini adalah sumber biomassa no 1 yang ada di top list bahan baku advanced biofuels pada Renewable Energy Directive II (RED II) -nya Uni Eropa.

Algae dipilih karena tanaman ber-sel tunggal ini tumbuh dengan membelah diri, 1 menjadi 2, 2 menjadi 4 dst. sehingga tumbuh dengan sangat cepat yang berarti juga menyerap CO2 dengan sangat cepat, akibatnya restorasi O2 di atmosfir bumi juga akan berjalan sangat cepat.

Kegiatan memperbaiki keseimbangan alam ini juga akan bisa menjadi profit center bagi korporasi atau industri yang melakukannya, karena hasil yang berupa energi biomassa, C6H12O6, dalam kondisi basah-pun bisa diolah langsung menjadi advanced biofuels tersebut di atas melalui rangkaian dua reaktor yang sudah kami siapkan untuk ini, yaitu XH2M dan GTX reactors.

XH2M (Extra High Hydrogen and Membrane) reactor untuk memproses algae slurry menjadi syngas yang kaya H2, sedangkan GTX (Gas To X) merubah syngas menjadi advanced biofuels seperti green diesel, sustainable aviation fuels (SAF), biogasoline, dan bio-LPG. Bahkan bila yang dikehendaki produknya hydrogen murni, hanya 1 reaktor yang dibutuhkan yaitu XH2M.

Ini peluang bagi industri yang masih menebar CO2 dan menghilangkan O2 dari atmosfir bumi, untuk sebaliknya, menyerap CO2, melepas O2, dan menjadikannya profit centre tersendiri dengan produksi advanced biofuels.

Tags:
Emission Biofuels Hydrogen Reactor

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar