Distributed Energy for Distributed Wealth
Advanced Renewable
Fri , 19 May 2023 21:16 WIB
Energi dan kemakmuran itu adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya, penduduk negara-negara maju rata-rata mengkonsumsi energi yang jauh lebih besar dari penduduk negeri berkembang. Pulau-pulau terpencil yang susah akses energinya, juga terhambat pertumbuhan ekonominya.
Tetapi hingga saat ini konsumsi energi yang besar juga identik dengan kerusakan yang besar, emisi CO2 yang lebih besar yang juga mengakselerasi terjadinya pemanasan global. Gelombang panas di Asia akhir-akhir ini tidak ada yang bisa menjelaskan alasannya yang detil selain menyalahkan dampak dari pemanasan global ini.
Lantas apa solusi kedepannya? Bagi kita solusi itu jelas, petunjukNya loud and clear menyebutkan sumber api (energi) sepanjang zaman itu adalah tanaman. Tetapi di zaman super modern ini apakah kita harus kembali menggunakan kayu bakar? Bentuknya tentu menyesuaikan dengan zamannya.
Energi berbasis tanaman atau yang kita sebut biomassa itu bisa dirupakan dalam bentuk green diesel, bio-gasoline, bio-Jet, bio-LPG dlsb yang di Uni Eropa disebut Advanced Biofuels. Lebih jauh dari itu, dari biomassa pula bisa diproduksi bahan bakar baru yang carbon-free seperti biohydrogen dan green ammonia.
Karena karakter dari biomassa itu menyebar, maka peluang untuk terlibat di dalam ekonomi energi baru itu mestinya juga menyebar sesuai dengan sebaran produksi biomassanya. Untuk ini dibutuhkan unit-unit pabrik kecil yang bisa ditaruh atau dibawa kemana saja (mobile), sesuai dengan musim produksi setiap jenis biomassa.
Distributed energy plants seperti dalam ilustrasi di bawah juga akan sekaligus menjadi solusi pengaktif atau enabler hydrogen economy yang ditunggu dunia. Hydrogren sebagai carbon-free energy carrier selama ini terkendala density-nya yang sangat rendah dalam satuan volumenya, baik density dalam berat per volume (kg/m3), maupun energi per volumenya ( Giga Joules - GJ/m3), akibatnya logistik - transportasi dan penyimpanan - hydrogen menjadi sangat mahal, karena akan butuh tangki-tangki besar yang bertekanan 700 bar atau bersuhu minus 235 derajat Celsius.
Mengirim dan menyimpan biomassa dalam bentuk pellet jauh lebih ekonomis ketimbang dalam bentuk hydrogen. Baik density dalam satuan berat per volume maupun satuan energy per volume, 1 m3 pellets membawa energy yang jauh lebih besar dari hydrogen - yang dalam tekanan 700 bar maupun yang dalam kondisi liquid pada suhu minus 235 derajat Celsius.
Dari sinilah konsep biohydrogen on-demand dari team Ecoga kami lahir, karena dengan cara ini biohydrogen bisa kita hadirkan dimana saja kapan saja, di tempat dan saat dibutuhkan dengan biaya yang relatif murah. Energy bersih masa depan bisa diakses semua orang (SDG 7), maka demikian pula kemakmuran yang akan mengikutinya (seluruh SDGs). InsyaAllah.
Pos Lainnya
CHPF Mini Plant - Independent Energy System
May 19, 2023
3 Types of Advanced Biofuels
May 19, 2023
Bio LPG 3D Model
May 19, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar