64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Ekosistem BioHidrogen

Advanced Renewable

Tue , 14 May 2024 11:31 WIB


Seperti menyusun keping demi keping dalam sebuah puzzle yang besar, keping terakhir dalam ekosistem teknologi biohydrogen itu adalah teknologi yang kami kenalkan sebagai SRS (Steam Reforming and Shift) beberapa hari lalu di media ini (https://lnkd.in/gtmKHhfN). Totalnya ada 7 teknologi yang terkait dengan biohydrogen ini, dan masing-masing perannya saya jelaskan di bawah.

Pertama adalah teknologi Autothermal Slow Pyrolyzer (ASP), fungsinya untuk merubah segala bentuk biomassa dari sampah dan limbah menjadi arang, dari sampah dan limbah yang semula liability ini akan berubah mejadi asset berupa cadangan energi tersimpan, yang bisa digunakan dimana saja, kapan saja.

Arang ini menjadi feedstock untuk produksi syngas dengan reactor OCCYRE (Onboard Carbon Cyces for Regenerative Energy), arang yang direaksikan dengan CO2 akan menjadi gas CO. Dari mana CO2-nya? dari carbon capture proses berikutnya atau dari sumber emisi lain yang ditangkap menggunakan teknologi ketiga yang kami sebut FlueTrap. Untuk menangkap emisi CO2 ini kami gunakan adsorbent berupa AFC (Activated and Functionalized Carbon), yang juga diproduksi mengguakan teknologi pertama yaitu ASP, teknologi ASP yang sudah kamii lengkapi fungsi untuk produksi AFC kami sebut ASP+.

Sebagian gas CO menjadi feedstock untuk teknologi berikutnya yang kami sebut XH2M (Extra High Hydrogen and Membrane), melalui XH2M ini CO diproses menjadi H2 dan CO2. CO2-nya kemudian ditangkap kembali dengan FlueTrap untuk produksi regenerative H2 berikutnya. Sedangkan H2 yang dihasilkan oleh XH2M ini diumpankan ke teknologi kelima yang kami sebut GTX, untuk menjadi hydrocarbon seperti bensin, diesel dan LPG.

Sampai di sini kita sudah menghasilkan seluruh jenis bahan bakar yang kita butuhkan saat ini, namun kita bisa menempuh extra miles untuk efisiensi energi tingkat lanjut. Maka lahirlah teknologi keenam yang kami sebut ORISYS (Organic Rankine System), fungsinya untuk menangkap waste heat dari OCCYRE, XH2M dan GTX, serta mengkonversinya menjadi listrik, maka kita bisa memeproleh listrik murah dari waste heat ini.

Kemudian teknologi ketujuh yang saya sebut di awal tulisan ini, kita sebut dia SRS (Steam Reforming and Shift), fungsinya adalah agar bahan bakar hydrocarbon yang dihasilkan oleh GTX tersebut di atas bisa lebih efisien lagi dalam pemanfatannya. SRS Fuel Cells sebagaimana teknologi fuel cells lainnya, dia memiliki tingkat efisiensi lebih dari 50%, sedangkan mesin Internal Combustion Engine (ICE) pada umumnya hanya di kisaran 25% hingga 30%.

Eksositem teknologi biohydrogen ini kini siap dikerjasamakan sebagian atau seluruhnya dengan korporasi-korporasi dan institusi di seluruh dunia yang membutuhkan clean and affordable energy ini, untuk akselerasi ESG, SDGs dan decarbonization targetnya.

Tags:
Teknologi BioHydrogen Reactor

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar

Kategori

  • Renewable Energy