Energy Transition Infrastructure, What Changes ?
Advanced Renewable
Mon , 13 Feb 2023 17:07 WIB
Ketika dunia bergerak dari ketergantungan pada energi fosil menuju pada energi terbarukan atau yang dikenal sebagai transisi energi, sesungguhnya bukan hanya bahan bakunya yang berubah. Seluruh infrastrukturnya ikut berubah. Dua jenis energi ini sangat berbeda dalam banyak hal, termasuk diantaranya sebaran lokasi, energy density, bentuk fisik, proses produksi dlsb. Maka perubahan infrasruktur dibutuhkan dari hulu hingga hilir seperti dilustrasikan dalam grafik di bawah.
Di era energi fosil, upstream dari industri minyak dan gas adalah eksplorasi dan produksi. Di era renewable energy khususnya Advanced Renewable and Renewable Electricity, upstream-nya adalah penanaman, pemanenan dan pengumpulan biomassa. Penanaman dan pemanenan hanya berlaku untuk tanaman khusus yang tidak berebut dengan pangan, pakan dan lahan pertanian - contohnya algae. Sedangkan pengumpulan biomassa berlaku untuk biomassa apa saja termasuk sampah organik perkotaan.
Di midstream industri minyak dan gas adalah utamanya transportasi minyak mentah dan gas dari tambang-tambang raksasa, menuju kilang pengolahan yang juga raksasa ukurannya. Di era biomassa, karakternya adalah sumber produksinya kecil-kecil dan menyebar, fisiknya bulky dengan kandungan energi yang rata-rata rendah. Maka biomassa harus di densifikasi dahulu energinya agar efisien untuk ditransportasikan. Bentuknya bisa menjadi pellet, arang, ataupun bio-oil.
Di downstream industri minyak dan gas, umumnya minyak mentah hanya menjalani refinery sudah langsung menjadi bahan bakar, karena feddstocksnya berupa crude oil sudah relatif murni dengan kandungan energi yang tinggi. Di era biomassa, selainn karakternya sangat variatif - perlu serangkian proses yang lebih panjang. Mulai dari gasifikasi untuk merubah solid atau cairan bio-oil menjadi syngas, kemudian sintesa singas menjadi syncrude - baru kemudian bisa masuk refinery untuk menjadi bahan bakar yang kita butuhkan.
Pada ujung perjalanannya, yaitu ketika biomassa menjadi bahan bakar yang sama dengan bahan bakar fosil baik bahan bakar cair maupun gas, infrastrukturnya sebenarnya sudah bisa menggunakan infrastruktur yang sama dengan yang digunakan di era energi fosil. Namun alangkah baiknya bila di kesempatan transisi energi ini yang bisa diperbaiki atau ditingkatkan efisiensinya - mengapa tidak dperbaiki sekalian?
Contohnya adalah distribusi BBM, gas LPG dan listrik kita saat ini, diproduksi di beberapa titik yang terpusat dan didistribusikan dengan begitu mahalnya ke seluruh penjuru negeri. Selain mahal di ongkos ditribusi ini, juga sebagian daerah banyak yang tidak memperoleh energi yang dibutuhkan. Di era Advanced Biofuels dan Renewable Electricity, karena feedstock-nya ada di mana-mana, produksi bisa dilakukan di daerah yang sama dengan asal feedstocks untuk digunakan juga hasil energinya oleh masyarakat setempat, inilah yang kita sebut local energy yang murah, bersih, merata dan memberdayakan.
Pos Lainnya
Carbon-Free Fossil Fuels ?
Feb 13, 2023
Penampakan Perdana Ecogas SmartTube
Feb 13, 2023
Tiga Garis Depan Peradaban Berkelanjutan
Feb 13, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar