64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Future Fuels

Advanced Renewable

Mon , 14 Aug 2023 17:13 WIB


Seperti paradox, di tengah perkembangan pesat mobil listrik di seluruh dunia, bisa jadi usia teknologi mobil listrik yang ada sekarang tidak panjang. Kendala di kapsitas baterei, keterbatasan penyebaran stasiun pengisian, waktu pengisian baterei, jarak tempuh, limbah baterei dlsb. akan segera menjadi concern bagi stake holders mobil listrik di seluruh dunia.

Penggantinya tetap mobil listrik, tetapi yang tidak mengalami segala kendala tersebut di atas. Mobil listrik yang tidak perlu berhenti di stasiun pengisian listrik, mobil listrik yang bisa mengisi sendiri listriknya selagi mobil itu berjalan. Mobil listrik yang pengisian bahan bakarnya mirip dengan mobil Internal Combustion Engine (ICE).

Harusnya itu bisa diperankan oleh Fuel Cells Electric Vehicle (FCEV), namun FCEV yang ada sekarang umumnya masih menggunakan hydrogen - yang menimbulkan masalah tersendiri karena density-nya yang sangat rendah (42 kg/m3 pada 700 bar), dan tekanannya yang sangat tinggi - yang membuat distribusi bahan bakar dan stasiun pengisian hydrogennya menjadi sangat mahal.

Maka kelemahan mobil listrik dan FCEV tersebut bisa diatasi keduanya sekaligus melalui penggantian hydrogennya dengan hydrogen carrier yang sangat efektif. Untuk ini ada dua jenis bahan bakar yang kami usung dalam kajian-kajian kami, pertama methanol dan kedua adalah DME, khususnya bio-DME.

Setiap 1 m3 hydrogen hanya bisa membawa 42 kg hydrogen, sedangkan 1 m3 methanol membawa 99 kg hydrogen. Namun ketika methanol direform dengan steam, akan ada tambahan 50% hydrogen dari steam, maka 1 m3 methanol sebagai hydrogen carrier akan men-deliver 149 kg hydrogen.

Lebih efektif lagi adalah Dimethyl Ether (DME), 1 m3 DME sebenarnya hanya membawa 86 kg hydrogen, namun ketika direform dengan steam, molekul hydrogen akan bertambah 100% dari hydrogen yang dibawa oleh steamnya, Jadi sebagai hydrogen carrier, 1 m3 DME dapat men-deliver 172 kg Hydrogen. Setiap 1 m3 DME dengan tekanan yang hanya 5 bar, dapat membawa hydrogen 4 kali lebih banyak dari hydrogen yang tersimpan dalam 1m3 tangki dengan tekanan 700 bar!

Maka inilah masa depan bahan bakar bersih itu bagi kita, apalagi DME ini sepenuhnya bisa diproduksi dari limbah pertanian, perkebunan, hutan dan limbah biomassa dari sampah padat perkotaan. Bahan bakunya melimpah karena ada 400-an juta ton limbah dan sampah per tahun di Indonesia yang bisa dijadikan bio-DME ini.

Bahkan ketika orang lain sudah memproduksi mobil listrik yang canggih sekalipun, teknisi kita tetap akan bisa mengubahnya menjadi Fuel Cells Electric Vehicle (FCEV) yang bahan bakarnya berupa bio-DME yang direform in-situ and in-time, di tempat dia dibutuhkan dan pada saat dibutuhkan saja.

Tags:
Fuels Biomass Hydrogen Bio-DME

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar

Kategori

  • Renewable Energy