64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Gerakan Mandiri Energi Cara Santri (GMECS)

Advanced Renewable

Thu , 04 May 2023 15:25 WIB


Mandiri energi itu bisa dimulai dari tempat yang tidak disangka-sangka sebelumnya. Paling tidak inilah yang kami temukan setelah 5 tahun lebih berusaha memperkenalkan konsep renewable energy yang ramah lingkungan, energi bersih yang terjangkau - persis yang dibayangkan oleh para pemimpin dunia dengan apa yang disebut SDG No 7.

Adalah masjid kecil di Kubu Raya, Kalimantan Barat - yang dikenal dengan nama Masjid Kapal Munzalan, namun masjid kecil yang dibangun 11 tahun lalu itu - kini tengah menggurita menjadi 6,000 jaringan rumah yatim dan pesantren penghafal Al-Qur'an. Ada sekitar 500,000 santri dari seluruh Indonesia dari jaringan ini.

Setiap bulan, jaringan Masjid Kapal Munzalan ini menyalurkan lebih dari 800 ton beras unuk para santri tersebut. Tentu kebutuhan energi untuk memasaknya juga sangat besar, dan tidak semua daerah dimana pesantren atau rumah yatim berada yang mudah memperoleh energi LPG.

Dengan kebutuhan yang sudah masif dan jaringan distribusi beras bullanan yang sudah rutin, tinggal satu langkah lagi untuk membawakan jaringan ini ke next-level-nya, yaitu contoh konkrit bagaimana masyarakat bisa mandiri energi. Mandiri energi bisa bottom-up, tidak harus top-down.

Maka di bulan yang penuh berkah ini, dari markas masjid kami di Depok, kemarin (13/04/2023) kami telah menyepakati dengan pimpinan dan pendiri Masjid Kapal Munnzalan, Bpk. KH. Muhammad Nur Hasan untuk meluncurkan Gerakan Mandiri Energi Cara Santri (GMECS).

Segala sesuatunya segera kita siapkan, untuk tahap awal adalah literasi energi bersih, berupa penyediaan minimal 1 kompor dan 100 kg pellet untuk setiap rumah yatim atau pesantren Al-Qur'an di jaringan Masjid Kapal Munzalan. Artinya kita butuh 6000 kompor Ecogas seperti dalam foto, dan 600 ton pellet untuk tahap awal literasi. Setelah itu insyaallah akan ada kebutuhan penyediaan kompor dan pellet-nya yang jauh lebih besar, tergantung pada tingkat adopsi pesantren dan lingkungannya.

Untuk tahap awal ini kami akan fokus dahulu di jaringan Masjid Kapal Munzalan ini - belum untuk komunitas masyarakat lain, karena kesiapan infrastruktur distribusinya yang sudah matang - yaitu distribusi beras bulanan. Namun masyarakat individu, korporasi maupun institusi yang ingin terlibat dalam GMECS ini bisa menjadi wakif, donatur atau penyedia dana CSR-nya untuk bisa ikut mewujudkan GMECS yang terstruktur, sistematis dan masif.

Dengan cara inilah para santri bener-bener bisa menjadi ustadziatul alam - guru bagi dunia, dalam mewujudkan affordable clean energy. Para pemimpin dunia telah menggagasnya, tetapi para santri yang akan mewujudkannya. InsyaAllah.

Tags:
Energy Biomass LPG Biochar Tongkol jagung

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar