64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Green Hydrogen for Net Zero Emission

Advanced Renewable

Mon , 14 Aug 2023 22:48 WIB


Dalam event COP26 di Glasgow Inggris November 2021, 28 perusahaan global dari perbagai sektor mendeklarasikan Sustainable Market Initiative yang mereka ebut H2ZERO, hydrogen untuk pencapaian Net Zero Emission. Penggalangan demand, supply dan pembiayaan untuk pengembangan dan pembiayaan untuk produksi green hydrogen seharusnya mengalir deras sejak saat itu.

Mengapa harus green hydrogen? grey hydrogen yang diperoleh dengan elektrolisa air dengan energi fosil selain mahal juga tidak bebas dari emisi CO2 pada proses produksinya. Demikian pula produksi grey hydrogen dari steam methane reforming (SMR), selain bergantung pada supply gas alam - fosil, juga mengeluarkan emisi CO2 sekitar 5 kali berat hydrogen yang diproduksi.

Green hydrogen menjadi tumpuan harapan untuk bebersih atmosfir bumi, karena kalau toh pada proses produksi atau reforming-nya masih mengeluarkan CO2, emisi ini ter-offset oleh CO2 yang diserap tanamannya utuk proses fotosintesa ketika tanaman tumbuh.

Selain carbon neutral, prosuksi green hydrogen menggunakan gasifikasi biomassa bisa menghadirkan efek pengungkit yang sangat besar. Yaitu dengan biomassa (~20%) dan air (~80%) untuk produksi hydrogen yang sangat efisien, menggunakan reaktor gasifikasi yang kami sebut Ultra High Hydrogen Gasification (UHHG). Produksi green hydrogen menjadi sangat bersaing dari sisi biaya melalui cara ini.

Kita memiliki peluang yang sangat besar untuk menjadi produsen utama green hydrogen ini bagi dunia. Biomassa kita dari limbah hutan, pertanian, perkebunan dan biomassa limbah padat perkotaan - bila diarangkan saja langkah pertamanya, ada potensi arang sebesar 120 million ton per annum (MTPA).

Bila jumlah arang ini diproses menggunakan UHHG, akan butuh air sekitar 504 MTPA, dan akan menghasilkan syngas sekitar 510 MTPA. Bila UHHG dikombinasikan dengan proses Water Gas Shift (WGS) untuk mengkonversi CO dari syngas untuk menjadi hydrogen pula, maka ada potensi 34 MTPA green hydrogen dari biomassa yang melimpah di sekitar kita.

Airpun yang dibutuhkan untuk proses ini juga melimpah, namun agar tidak berebut dengan air minum dan air untuk pertanian, maka air untuk proses ini bisa diambilkan dari muara sungai - yang bila tidak diambil airnya juga akan bercampur dengan air laut.

Green hydrogen setara 34 MTPA tersebut sangat cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan green hydrogen di dunia hingga 2030. Bisa juga greeen hydrogen ini 'disimpan' dahulu dalam bentuk Bio-Methanol ataupun Bio-DME untuk kemudahan transportasi dan penyimpanannya, maupun untuk memperluas penggunaan bio-hydrogen untuk menggantikan energi fosil. Bio-DME bisa sepenuhnya menggantikan LPG maupun diesel, methanol bisa menggantikan bensin hingga 85% (M85) dan perbagai feedstock industri lainnya.

Tags:
Emission Biomass Net-Zero Carbon LPG Hydrogen BioMethanol Bio-DME

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar