64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Hidrogen Hijau Baru: BioHidrogen Regeneratif

Advanced Renewable

Mon , 06 May 2024 17:38 WIB


Bahan bakar biomassa ketika dia dibakar dan mengeluarkan emisi CO2, emisinya dianggap carbon-neutral, karena emisi CO2 ini berasal dari CO2 yang diserap tanaman untuk fotosintesa ketika dia tumbuh. Bagaimana kalau emisi yang sudah carbon-neutral ini ditangkap kembali dan diproses menjadi bahan bakar berikutnya? selain akan menghasilkan carbon-free energy, produksi bio-energy menjadi sangat murah, karena biomassa yang sama dipakai terus secara berulang.

Maka inilah jenis green hydrogen baru yang kami sebut Regenerative BioHydrogen (RBH), yaitu hydrogen yang diproduksi dengan biomassa dan emisi CO2 dari biomassa pada proses sebelumnya. Dari rangkaian proses pada gambar di bawah, kita akan bisa melihat bahwa proses produksi BioHydrogen dengan cara ini, net-result-nya tidak mengeluarkan CO2 sama sekali.

Pertama biomassa (carbon) direaksikan dengan steam akan menghasilan gas CO dan H2 (1), kemudian gas CO kita reaksikan kembali dengan steam lagi, hasilnya H2 dan CO2 (2). Dari reaksi ke 2 ini ada emisi CO2, tetapi CO2 ini kita tangkap kembali dan direaksikan dengan carbon lagi, hasilnya adalah 2 gas CO (3).

Bila tiga rangkaian reaksi ini saya jumlahkan, hasilnya adalah 2C ketika direaksikan dengan 2H2O, hasilnya adalah 2H2 dan 2CO (4). Persamaan 4 inilah yang kita sebut persamaan Regenerative BioHydrogen (RBH). Persamaan 4 ini sama dengan 2x persamaan 1, apa artinya?

Seperti segala sesuatu yang tumbuh, makin hari akan semakin bertambah banyak. Demikian pula dengan Regenerative BioHydrogen ini, semakin hari sumber daya kita untuk memproduksi RBH ini semakin banyak. Dari persamaan ke 4, selain produksi utama kita yaitu H2, kita punya limbah berupa CO.

Tetapi limbah berupa CO ini adalah nice thing to have, karena untuk menjadikannya H2 lagi, CO tinggal direaksikan dengan H2O kembali (reaksi 2), dan reaksi yang disebut Water Gas Shift (WGS) ini bersifat eksotermis, artinya memproduksi H2 dari CO itu tidak membutuhkan energi, malah dia menghasilkan energi (panas).

Dengan mensirkulasikan CO untuk produksi H2 yang berasal dari biomassa inilah produksi green hydrogen yang saya sebut RBH ini akan menjadi sangat kompetitif dari sisi kebutuhan energi, biaya, dan net-result yang carbon-free. Peluang adanya carbon footprint tentu masih ada, yaitu dari pengangkutan bahan baku ataupun produknya - yang diluar system RBH ini, dan ini bisa diminimisasi dengan memprroduksi RBH ini sebagai local fuels, yaitu bahan bakar yang diproduksi dan digunakan di daerah yang sama.

Reaktor RBH untuk memfasilitasi 3 rangkian reaksi tersebut di atas bisa dibuat dalam skala kecil, dalam 1 kontainer 20 ft, sehingga bisa dihadirkan dimana saja green hydrogen jenis baru ini dibutuhkan.

Tags:
Energy Carbon Hydrogen BioHydrogen

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar