Integrated Carbon Capture for Fuel (ICCF)
Advanced Renewable
Tue , 11 Jul 2023 19:01 WIB
Fitrah dari kesulitan adalah hadir bersamanya dua kemudahan - maka demikian pula dengan masalah yang menghantui dunia saat ini yaitu emisi carbon. Bila kita bisa menangkap emisi carbon (CO2) dan merubahnya menjadi bahan bakar, maka dua manfaat sekaligus bisa kira peroleh. Masalah emisi teratasi, dan kita akan akan memilki sumer energ yang tiada habisnya.
Teorikah ini ? benar, ini teori! Tetapi justru dari teori yang sudah sangat memungkinkan untuk diaplikasikan bagian per bagiannya ini, harusnya masalah emisi dan kebutuhan energi dunia sudah bisa teratasi. Salah satunya dengan teori yang saya sebut Integrated Carbon Capture for Fuel (ICCF) ini.
Teorinya sederhana, CO2 yang direaksikan dengan H2 akan menghasilkan methanol (CH3OH) dan Air (H2O). Methanol adalah salah satu bahan bakar masa depan yang lebih bersih dari bahan bakar sekarang, dan saat inipun sudah bisa diaplikasikan untuk seluruh jenis mesin yang ada. Yang menjadi masalah adalah dari mana H2 bisa diperoleh untuk reaksi tersebut?
Bila diperoleh dari elektrolisa air, dia butuh energi yang lebih desar dari energi yang dihasilkan. Bila diperoleh dari methane melalui Steam Methane Reforming (STM), seperti cara produksi H2 yang paling umum dipakai saat ini, hydrogen-nya masih bergantung dari fosil.
Maka inilah teori kami yang separuhnya sudah kami terapkan, yaitu menghasilkan hydrogen melalui proses gasifikasi khusus yang kita sebut Ultra High Hydrogen Gasification (UHHG). Melalui UHHG ini hydrogen bisa diproduksi dari biomassa dengan energi yang rendah.
Namun bila emisi CO2 yang hendak ditangkap sangat banyak, bisa jadi produksi H2 dari UHHG-pun tidak akan memadai, maka teori kami berikutnya adalah memanfaatkan waste heat dari UHHG untuk menghasilkan listrik, dan sekaligus listrik bersama panas yang masih tersisa dipakai untuk menghasilkan hydrogen melalui proses yang disebut Solid Oxide Electrolyzer Cells (SOEC).
Ini adalah kebalikan dari Solid Oxide Fuel Cells (SOFC). SOEC untuk menyimpan listrik menjadi bahan bakar, sedangkan SOFC untuk merubah bahan bakar menjadi listrik. Keduanya membutuhkan suhu tinggi agar efektif, dan suhu tinggi ini bisa diperoleh dengan murah dari limbah panas UHHG tersebut.
Lantas bahan bakar apa yang bisa kita produksi dari CO2, CO dan Hydrogen? yang paling mudah adalah dijadikan bahan bakar methanol seperti yang saya sebutkan di atas. Namun bila dikehendaki bisa juga untuk produksi green diesel, bio-jet, bio-gasoline maupun bio-LPG melalui Fischer-Tropsch Synthesis (FTS).
Dari teori ini kita bisa sambil menyelam minum air, sambil mengatasi emsisi CO2 kita memproduksi sutainable fuels. Tantangan terbesarnya adalah pengamalan dari teori ini, tetapi separuh perjalanannya sudah kita tempuh yaitu gasifikasi biomassa-nya, separuh lagi adalah untuk pengembangan SOEC-nya, mungkin Anda tertarik mengembangkannya bersama kami?
Pos Lainnya
Homogeneous Feedstocks from Heterogeneous Biomass
Jul 11, 2023
Tetrageneration, The Next Energy Efficiency
Jul 11, 2023
Sustainability Equation
Jul 11, 2023
Si Hitam Yang Bisa Menghadirkan Ekonomi Hijau
Jul 11, 2023
The 3rd Green Revolution and Net Zero Emission
Jul 11, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar