64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Melawan Global Warming Cyclone

Advanced Renewable

Thu , 09 Nov 2023 16:27 WIB


Awalnya udara negeri tropis ini adalah hangat dan nyaman untuk tinggal, mayoritas penduduknya tinggal di desa yang tidak memerlukan air conditioner (AC) untuk menyejukkan ruangan. Namun ketika penduduk konsentrasinya bergeser ke kota dan semakin makmur, mereka membeli AC untuk mendinginkan rumah-rumahnya.

Pun demikian di kantor-kantor, pusat-pusat komersial dan pabrik-pabrik, secara masif AC-AC sentral yang berdaya besar dipasang agar suasana kerja menjadi nyaman. Tanpa kita sadari bersama, konsumsi listrik untuk kota-kota tropis itu kini sekitar 55% untuk mendinginkan ruangan.

Sesuatu yang baik untuk dilakukan segelintir orang bisa menjadi musibah ketika dilakukan secara kolosal oleh hampir semua orang. Akumulasi penggunaan energi listrik yang semakin tinggi di tengah listrik kita masih mayoritasnya dari fosil menjadi apa yang disebut tragedy of the common, musibah bagi masyarakat luas yang disebut global warming.

Cilakanya ketika udara luar ruangan semakin panas, kita butuh energi ekstra lagi untuk bisa sekedar menjaga ruangan kita tetap nyaman. Energi ekstra ini-pun melonjakkan lebih lanjut kebutuhan listrik kita dan berarti juga lonjakan CO2. Lonjakan CO2 berdampak pada akselerasi global warming dan kita akan butuh lebih banyak lagi energi agar kita tidak gembrobos di rumah dan di kantor atau tempat kerja kita.

Seperti siklon yang membesar dengan sangat cepat, seperti itulah akselerasi pemanasan global itu bila kita tidak peduli. Negara maju yang sudah memahami siklon ini seperti Inggris sampai mau mensubsidi warganya agar mau berganti sistem pemanas ruangan (karena negeri mereka negeri dingin), dari boiler yang boros gas menjadi heat pump yang jauh lebih hemat energi.

Kita-pun kudu mau berfikir ke arah sana, minimal kalau kita bisa mengganti energi pendingin ruangan kita dari fosil menjadi energi pendingin ruangan yang carbon neutral, global warming cyclone tersebut akan bisa kita hentikan. Tetapi dengan apa kita akan mengganti sistem pendingin ruangan ini?

Salah satunya adalah dengan energi biomassa, yang sudah saya perkenalkan sebelumnya melalui unggahan ini :https://lnkd.in/gPJQpbTt ,minimal bisa dimulai dari kantor-kantor, komplek komersial dan pabrik-pabrik, karena sistem pendingin berbasis biomassa yang menggunakan reaktor Tetragen ini juga bisa sekaligus menghasilkan listrik, energi panas dan bahkan juga bahan bakar sendiri.

Ada negara di ASEAN yang sedang menyiapkan Net Zero Industrial Estate dan mempertimbangkan untuk menggunakan carbon-neutral energi berbasis Tetragen ini, alangkah indahnya bila kita juga bisa mulai dari yang kita bisa ini!

Tags:
Energy Emission Net-Zero Carbon global warming

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar