Mengatasi Sampah Tanpa Masalah
Advanced Renewable
Wed , 27 Sep 2023 20:58 WIB
Teknologi yang terkait dengan perubahan iklim dari kami yang awal bulan ini menang di Climate Impact Innovation Challenge (CIIC) tingkat ASEAN intinya terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah teknologi untuk konversi biomassa - termasuk sampah organik perkotaan, dan yang kedua adalah teknologi pemanfaatan arangnya. Yang kedua ini sudah saya share dalam dua sketsa sebelumnya, yang ini khusus terkait dengan pengolahan biomassa/sampah-nya.
Biomassa khususnya sampah organik perkotaan ini memang seperti buah simalakama di kota-kota kita, darurat sampah sudah bukan terjadi di satu atau dua kota saja, tetapi meluas di sejumlah kota besar maupun kecil di hampir seluruh negeri ini. Lantas diapakan sampah ini sebaiknya?
Di timbun di TPA-TPA telah membuat sejumlah TPA overloaded, tumpukannya menimbulkan bahaya tanah longsor di musim hujan dan bahaya kebakaran di musim kemarau. Tidak diangkut ke TPA membat tumpukan sampah malah menyebar kemana-mana. Ketika masyarakat rame-rame membakar sampah, efeknya malah melonjakkan emisi ke atmosfir kota, dan menjadikan kota-kota kita berperingkat terburuk di dunia dalam hal tingkat emisi ini.
Maka slolusi yang kami hadirkan harus bisa mengatasi seluruh masalah ini sekaligus, mengatasi masalah sampahnya sekaligus mencegah emisi. Inilah sketsa yang saya buat untuk menjelaskan cara kerja mesin ini, yang kami sebut sebagai Autothermal Slow Pyrolyser (ASP).
Pertama energi untuk proses ini diambilkan darin sebagian kecil sampah itu sendiri, sebagian terbesarnya diolah menjadi produk. Produk pertama adalah arang, yang dari arang inilah segala bentuk energi bisa diproduksi, untuk pendinginan, pemanasan , listrik danbahan bakar cair - Combined Cold, Heat, Power and Fuels (CCHPF), detilnya ada di 2 sketsa sebelumnya tersebutdi atas.
Proses pembuatan arang inilah yang umumnya bermasalah, yaitu asap yang selalu timbul ketika biomassa diarangkan. Di rangkaian mesin ASP, asap atau flue gas yang umumnya terdiri dari CO2, SOx, NOx dan VOC (Volatile Organic Compound) ini yang harus kita tangkap - karena kalau tidak dia menjadi sumber emisi baru ke atmosfir bumi kita.
Untuk ini kami lakukan dua tahap penangkapan, yang pertama menangkap CO2, SOx dan NOx serta mengubahnya menjadi Slow- Released Fertilizer dari jenis amonium carbonate, ammonium sulfate dan ammonium nitrate. Kemudian yang tidak tertangkap di tahap pertama umumnya berupa Volatile Organic Compound (VOC), maka penangkapan kedua dirancang khusus untuk menangkap VOC ini, dan merubahnya menjadi segala jenis perlindungan tanaman seperti pestisida, insektisida, fungisida, herbisida dlsb.
Filosofi dua penangkapan ini sederhana, setelah kita ambil energinya dalam bentuk arang, sisa dari biomassa yang semuanya dari tanaman ini kita harus kembalikan ke tanaman pula, ada yang berbentuk pupuk, dan ada yang berbentuk perlindungan tanaman. Mesin ASP ini kini sudah bisa dipesan oleh siapa saja yang sudah membutuhkannya.
Pos Lainnya
Opportunity in Exothermic Energy
Sep 27, 2023
CO2-Driven Methanol Economy
Sep 27, 2023
Pathways to Affordable and Clean Energy
Sep 27, 2023
Bidollars Islands
Sep 27, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar