64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Nilai Tambah Dari Limbah Gabah

Advanced Renewable

Mon , 03 Apr 2023 18:34 WIB


Karena makanan pokok kita beras, wajar bila negeri ini memproduksi sangat besar beras. Tahun lalu ada sekitar 55 juta ton gabah kering giling kita produksi. Sebenarnya di luar produksi utama berupa beras (~60%), limbah gabah juga sangat banyak memiliki produk samping, yaitu sekam (~30%) dan bekatul (~ 10%).

Di sisi lain, pengolahan gabah juga memerlukan banyak energi. Setiap 1 ton gabah, perlu sekitar 160 kWh listrik untuk menjadikannya beras. Selain listrik dari PLN, yang sangat banyak digunakan adalah listrik dari diesel genset. Tergantung dari sumber listriknya ini, biaya energi bisa berkisar antara 5% sampai 10% dari harga jual gabah.

Ada peluang besar yang saat ini masih belum tergarap secara optimal, yaitu pemanfatan limbah gabah sebagai sumber energi. Potensi energi darri limbah gabah ini sekitar 9 kali dari energi yang dibutuhkan oleh penggilingan padi. Maka sebuah penggilingan padi seharusnya surplus energi bersih, bukannya membeli energi fossil yang kotor dan mahal.

Yang dibutuhkan adalah sistem pengelolaan dan pemrosesan energi yang diproduksi oleh rata-rata petani ini. Bila digunakan sebagai bahan bakar sekam begitu saja, tentu tidak menarik - karena sekam memiliki masa jenis yang rendah (~150 kg/m3) dan kandungan energi yang juga rendah (~15 MJ/kg). Butuh pengolahan in-situ agar masa jenis dan kandungan energi meningkat sebelum produk sekam menjadi komoditi energi yang layak diperdagangkan secara nasional bahkan juga global.

Untuk inilah sistem yang kami kembangkan di Ecogas hadir, dengan teknologi ini sekam kita ubah menjadi bahan bakar Ecogas Aurora untuk pengganti LPG. Pemrosesannya di lokasi penggilingan padi, sehingga excess energi yang kami bawa untuk proses ini cukup untuk memenuhi kebutuhan energi penggilingan padi.

Para pemilik penggilingan padi dapat mem-barter kebutuhan energinya dengan sekam yang merupakan limbah dari pabriknya. Jadi petani tidak perlu repot-repot menjual sekamnya untuk membayar listrik atau membeli diesel, cukup menukar gabahnya dengan seluruh kebutuhan energinya - bahkan mungkin masih ada ekstra income dari limbah ini.

Bayangkan bila pendekatan ini dilakukan ke seluruh produksi gabah kita yang 55 juta ton tersebut, beras akan tetap murah tetapi petani incomenya meningkat dari ekonomi energi ini. Namun sebelum kita garap yang 55 juta ton gabah tersebut, Anda para pengelola penggilingan padi yang sudah bisa melihat peluang ini dapat mendaftarkan penggilingan padinya untuk kami lakukan energy balance assessment, dan kalau terpilih akan kami pasang unit konversi pengolahan Biomass to Energy (BtE) ini di lokasi Anda.

Terbuka pula peluang ini untuk para penggerak pertanian di seluruh Indonesia. Anda bisa menghubungi kami untuk sinergi penggarapan ekonomi energi ini di wilayah kerja Anda.

Tags:
Energy Biomass LPG Electricity

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar