Oksigenat
Advanced Renewable
Tue , 12 Mar 2024 17:50 WIB
Idealnya bahan bakar itu adalah hydrogen karena limbah pembakarannya hanya berupa air. Namun karena logistik hydrogen ini sangat mahal, butuh tekanan 700 Bar atau suhu minus 253 derajat Celsius, maka bila harus disimpan atau dikirim, hydrogen bisa 'disimpan' secara alami dengan arang - karena dia paiing murah dari sisi logistik dan produksi hydrogennya.
Tetapi bila karena satu dan lain hal orang enggan menggunakan arang karena berbagai sebab, carrier hydrigen berikutnya yang sangat efektif adalah oxygenates, yaitu bahan bakar yang mengandung oksigen. Selain sebagai hydrogen carrier, oxygenates ini mempunyai kegunaan yang sangat luas.
Di antara oxygenates yang paling populer adalah ethanol, methanol dan DME. Ketiganya bisa menjadi bahan bakar langsung atau diproses lebih lanjut manjadi feedstocks berbagai jenis industri. Sebagai bahan bakar, DME misalnya bisa menggantikan LPG dan diesel sekaligus. Ethanol bisa menjadi campuran bensin hingga 85% (E85), sedangkan methanol bisa hingga 15% (M15).
Karena penggunaannya yang fleksibel tersebut, oxygenates ini bisa menjadi stock energy yang bisa diandalkan untuk daerah-daerah yang selama ini bergantung supply energy-nya dari daerah atau negara lain. Oxygenates bisa menjadi energy security yang sangat bisa diandalkan supply-nya.
Salah satu karya R&D dari Advanced Renewable Organization (ARO) adalah microplant untuk produksi 3 jenis oxygenates tersebut di atas yaitu DME, Ethanol dan Methanol. Ketiganya saling terkait dan bisa dibuat dalam satu paket microplant yang kompak.
Bahan baku yang kami pilih adalah mixed waste, yaitu sampah yang tidak harus dipilah - antara organik dan non-organik, yang perlu diambil hanya bahan yang tidak terurai pada suhu 1000 derajat Celsius seperti logam, kaca dan tanah. Sampah juga tidak harus dikeringkan - karena system ini bisa mengolah sampah basah maupun kering.
Inti prosesnya adalah sampah dihancurkan hingga menjadi tepung atau bubur bila basah, kemudian dengan feeder khusus yang diebut Slurry Eductor Feeder, tepung atau bubur sampah dijadikan slurry yang dikirim ke dalam reactor XH2 (Extra High Hydrogen). Di dalam XH2 inilah sampah dirubah menjadi H2-Rich Syngas yang siap dijadikan basis produksi oxygenates.
Yang paling mudah rutenya menjadi DME (Dimethyl Ether) dahulu. Dari DME ini ethanol dan methanol bisa diproduksi sekaligus melalui dua tahap, yaitu carbonylation DME menjadi Methyl Acetate, kemudian hydrogenolysis Methyl Acetate untuk menjadi ethnanol dan methanol sekaligus. Dengan microplant yang kami sebut Oxygenates Supply Systems (OSS) ini, pemerintah kota, industri, komplek komersial maupun perumahan - tidak perlu lagi membuang sampah apalagi menimbunnya!
Gambar di foto hanya menunjukkan unit XH2 beserta feeder system dan product separation-nya, adapun unit untuk reaktor DME, methanol dan ethanol-nya ada di unggahan sebelumnya.
Pos Lainnya
Make Your Own Gas
Mar 12, 2024
Visi Gajah Mada 2.0
Mar 12, 2024
Carbon Talks
Mar 12, 2024
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar