Perlombaan Menuju Pengiriman Hidrogen Ramah Lingkungan
Advanced Renewable
Wed , 06 Mar 2024 21:13 WIB
Energi bersih yang ditunggu-tunggu oleh dunia itu salah satunya adalah green hydrogen. Berbagai teknologi untuk produksi hydrogen yang benar-benar hijau sudah banyak yang proven, seperti penggunaan renewable energi dari hydropower, angin dlsb. untuk elektrolisa air.
Masalahnya adalah setelah hydrogen diproduksi secara hijau sekalipun, pengirimannya ke pengguna akhir tidak mudah dan tidak murah. Hydrogen yang diangkut dalam tangki dengan tekanan 700 bar, hanya bisa mengangkut hydrogen murni sekitar 40 kg per m3. Bila dengan suhu extra rendah minus 253 derajat Celsius menjadi hidrogen cair-pun, hanya bisa mengangkut sekitra 70 kg/m3.
Maka muncullah berbagai teknologi hydrogen carrier yang lebih murah, grafik di bawah adalah pilihan-pilihan teknologinya yang ada saat ini. Ada yang menggunakan ammonia, dengan kapasitas 107 kg/m3. Menggunakan padatan magnesium dalam bentuk MgH2, dengan kapasitas 134 kg/m3.
Teknologi berikutnya adalah menggunakan oxygenates sebagai carrier yang bisa men-deliver lebih banyak hydrogen dari yang dibawanya sendiri. Pilihannya adalah methanol , ethanol dan DME. Ketiganya akan mendapatkan tambahan hydrogen dari steam yang digunakan untuk reforming oxygenates tersebut. Sepeti contoh fomula reforming ethanol di bawah. Methanol , ethanol dan DME mampu mendeliver H2 masing2 hingga 149 kg/m3, 206 kg/m3 dan 192 kg/m3 .
Dari sini kita bisa lihat bahwa oxygenates seperti methanol, ethanol dan DME sangat berpeluang menjadi H2 carrier yang jauh lebih efektif dari carrier lainnya seperti ammonia dan magnesium, apalagi dibandingkan dengan hydrogen murni dalam tekanan 700 Bar ataupun suhu minus 253 derajat Celsius.
Di atas itu semua, hasil riset kami menunjukkan ada carrier lain yang jauh lebih efektif dan lebih murah bahkan dibandingkan dengan carrier dari jenis oxygenates. Carrier yang baru ini kami gunakan arang dengan treatment khusus. Arang yang pada umumnya sudah membawa hydrogen di di kisaran 3 - 6 %, bisa ditingkatkan hingga 40% dari berat arang melalui dua proses, yaitu Water Gas (WG) dan Water Gas Shift (WGS) reaction.
Persamaan reaksi kimia yang kami turunkan dari WG dan WGS tersebut menjadi apa yang kami sebut reaksi Carbon To Gas (CTG), dengan formula C+2H2O==>2H2+CO2. Bisa kita lihat di sini dari carbon langsung menjadi hydrogen dengan bantuan steam, dari reaksi inilah kemampuan arang untuk mendeiver hydrogen jauh lebih besar dari hydrogen carrier lainnya.
Dengan carrier dari arang ini pula, hydrogen sejatinya bisa diproduksi in-time dan in-situ, pada saat dan di tempat dia dibutuhkan saja. Selain hydrogen bisa menjadi sangat murah, carbon foot-print bisa ditekan ke titik terendahnya. Yang dibutuhkan untuk sistem CTG ini adalah reaktor khusus untuk dua proses WG dan WGS tersebut di atas, plus FlueTrap untuk carbon capture-nya. Design reaktornya insyaAllah akan saya share di unggahan berikutnya.
Pos Lainnya
Making Your Own Gas In Time of Distress
Mar 06, 2024
Carbon-Sheep Cycles
Mar 06, 2024
Tiga Garis Depan Peradaban Berkelanjutan
Mar 06, 2024
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar