64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Swadaya Energi Antisipasi Perang

Advanced Renewable

Tue , 14 May 2024 04:30 WIB


Hari-hari ini tengah terjadi saling serang di epicentrum produksi minyak dunia, tidak heran bila harga minyak dan gas akan melonjak serius. Khusunya bagi negara-negara yang tidak memiliki sumber minyak dan gasnya sendiri, atau memiliki sumbernya tetapi tidak cukup, maka ini menjadi kesempatan untuk berpaling ke Advanced Biofuels yang sudah dicanangkan Uni Eropa sejak 6 tahun silam dan mulai berlaku 2022 lalu, yang mereka sebut RED II.

Advanced biofuels standar RED II ini bisa berupa bensin, diesel, LPG dan bahkan juga jet-fue dan hydrogen, yang membedakan dengan bahan bakar biofuels lainnya adalah bahannya yang tidak boleh berebut dengan pangan, lahan pertanian, hutan dan bahkan tidak boleh mengganggu biota laut.

Dari 17 item bahan baku specific yang disebut di Annex IX A dari RED II tersebut, diantaranya yang melimpah di sekitar kita adalah sekam, jerami, tongkol jagung, tandan kosong sawit, POME, limbah kebun, limbah hutan dan sampah organik perkotaan. Salah satu atau beberapa dari bahan tersebut pasti ada di sekitar kita.

Lantas bagaimana mengolah bahan-bahan tersebut mejadi bahan bakar standard RED II? sejak digagasnya tahun 2017 kami mengikuti rancangan ini dan karenanyalah lahir apa yang kami sebut Advanced Renewable Organization (ARO), yang intinya menjadi think tank untuk sains dan teknologi yang memungkinkan Advanced Biofuels standar RED II tersebut bisa kita produksi dan menjadi peluang bagi kita semua.

Berbagai reaktor dan mesin energi yang sudah kami share di media social dan situs resmi kami di www.advancedrenewable.org adalah wujud kerja keras 6 tahun sejak organisasi terbentuk. Sketsa di bawah adalah salah satu rancangan dadakan kami yang disiapkan untuk antisipasi kalau perang yang saat ini terjadi di Timur Tengah membesar dan energi menjadi langka atau tidak terjangkau.

Reaktor-reaktor yang digendong oleh trailer ini terdiri dari OCCYRE reaktor untuk mengolah sampah dan emisi menjadi syngas standar, reaktor XH2 untuk mengupgrade syngas standar mejadi syngas yang kaya H2, membrane reactor bila dibutuhkan produksi hydrogen murni, dan BTX reactor untuk memproses H2-rich syngas menjadi bensin, diesel, LPG dan bila perlu juga jet-fuel.

Team ARO saat ini siap diterjunkan ke belahan dunia manapun yang membutuhkan solusi energi yang tidak biasa ini, untuk dunia yang tidak sedang baik-baik saja.

Tags:
Energy

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar