64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Carbon Capture Biofactory

Advanced Renewable

Fri , 09 Dec 2022 17:32 WIB


Karbondioksida (CO2) yang dimusuhi oleh seluruh dunia, dikambing hitamkan sebagai sumber utama pencemar udara, penyebab pemanasan global dan perubahan iklim itu sesungguhnya adalah bahan baku kehidupan yang amat sangat kita butuhkan.

CO2 bagi tanaman adalah seperti Oksigen bagi manusia, sebagaimana kita tidak bisa hidup tanpa oksigen - tanaman tidak bisa hidup tanpa CO2. Padahal bila tanaman tidak bisa hidup, manusia dan hewan juga tidak bisa hidup - karena keduanya membutuhkan produsen primer - yaitu tanaman, untuk makanan dan segala kebutuhan lainnya.

Jadi apa yang harus kita lakukan dengan CO2 ini? Perlakukan dia sebagaimana seharusnya, sebagai bahan baku kehidupan yang utama, gunakan dia untuk memenuhi segala kebutuhan kehidupan kita. Sebagimana bahan baku, dia butuh pabrik untuk mengolahnya menjadi bahan jadi - dan pabrik yang sangat canggih, yang belum ada seorang-pun manusia yang bisa menirunya - adalah pabrik yang bernama tanaman ini.

Bila saya ambil tanaman yang paling sederhana saja, tanaman bersel tunggal yang bernama microalgae, kita sudah bisa mengolah bahan baku CO2 tersebut menjadi segala bentuk produk jadi yang siap kita gunakan. Ada protein, karbohidart, minyak/lemak, vitamin, mineral, enzyme, pigment dlsb.

Pabrik kehidupan yang untuk selanjutnya saya sebut biofactory ini juga bisa dirancang untuk menghasilkan produk-produk yang sesuai kebutuhan kita. Bagaimana caranya? Ada tiga komponen bahan baku pabrik ini yaitu CO2, cahaya (matahari) dan media tanam, produk dari biofactory ini bisa dikendalikan dari tiga bahan baku yang kita gunakan tersebut.

Sebagai contoh, kalau saya memiliki bahan murah berupa limbah pertanian dan ingin saya jadikan energi bernilai tinggi, apa yang bisa saya lakukan? Cara yang sudah sering saya unggah adalah memprosesnya menjadi Bio-Oil, hasilnya adalah Bio-oil dengan kandungan energi 15 MJ/kg. Baru kemudian diuograde lagi untuk menjadi bahan bakar yang lebih tinggi nilai kalorinya.

Bisa juga limbah tersebut saya proses dahulu menjadi glukosa, kemudian glukosa-nya saya jadikan kultur media 'bahan baku' biofactory microalgae, dan hasilnya? kandungan minyak microalge yang dihasilkan oleh biofactory ini akan melonjak lebih dari 3 kalinya, dari yang semula di kisaran 15% menjadi lebih dari 50% dari biomassa kering produk yang dihasilkan oleh biofactory tersebut. Bila ini saya olah menjadi Bio-Oil, hasilnya sudah mendekati petroleum crude oil - yaitu Bio-Oil dengan nilai kalori 41 MJ/kg.

Cara yang sama bisa kita lakukan dengan pengendalian cahaya/CO2/media tanam untuk memberikan hasil paling optimal yang kita kehendaki untuk karbohidrat, protein, minyak, vitaman, pigmen dlsb. Jadi, jangan lagi dikambing hitamkan CO2 atas kerusakan bumi ini, dan sebailiknya gunakan dia untuk memperbaiki kehidupan di bumi.

Tags:
Crude oil Bio oil Carbon

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar