64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Carbon Cycles for Cold, Heat, Power and Fuels (CHPF)

Advanced Renewable

Fri , 15 Dec 2023 16:43 WIB


Komoditi baru di era transisi energi yag akan sangat dominan dalam 7 hingga 27 mendatang adalah carbon, yaitu ketika negara-negara dunia mengejar target NDC-nya (Nationally Determined Contribution) masing-masing menjelang 2030, dan mengejar target Net Zero Emission 2050. Dunia akan bersedia membayar mahal untuk bisa 'menghilangkan' emisi CO2-nya. Di sisi lain teknologi Onboard Carbon Cycles (OCCY) yang kami perkenalkan, bukan sekedar 'menghilangkan' carbon dengan memindahkan ketempat lain, tetapi merubah CO2 menjadi energi yang kita butuhkan.

Berbeda dengan konsep Carbon Capture and Utilization (CCU) lainnya, yang biasanya terkait proses yang mahal menangkap CO2-nya, kemudian transportasinya juga mahal karena harus menggunakan suhu yang sangat rendah atau tekanan yang tinggi, mahal pula proses berikutnya sebelum akhirnya digunakan kembali, di OCCY semua proses mahal tersebut dihilangkan.

CO2 tidak perlu ditransportasikan karena akan langsung dirubah menjadi energi dan digunakan kembali di tempat asal CO2 tersebut - inilah yang kami sebut 'Onboard' karena tidak perlu off board atau keluar/pindah ke tempat lain. Kemudian juga tidak perlu pendinginan atau proses bertekanan karena akan langsung digunakan. Lantas digunakan untuk apa CO2 yang berhasil ditangkap kembali ini?

Yang pasti dibutuhkan dalam skala besar dan terus menerus adalah untuk energi kembali, maka selain teknologi FlueTrap yang sudah saya perkenalkan sebelumnya di media ini, jantung dari Onboard Carbon Cycles (OCCY) adalah reaktor gasifikasi yang kami sebut OCCY Tetra Generation . Tetra dalam bahas latin artinya 4, karena dari CO2 yang kita proses ini akan menjadi emat jenis energi.

Pertama adalah limbah panas dari OCCY reactor yang bersuhu tinggi antara 800-1000 derajat Celsius, bisa langsung dikonversikan menjadi daya atau listrik menggunakan apa yang kami sebut Waste Heat Gas Turbine (WHGT). Untuk pendingin bahkan putaran sumbu turbin dan kompressor bisa langsung untuk menggerakkan kompressor pendingin ruangan tanpa perlu menjadi listrik dahulu - sehingga ini menjadi sistem pendingin yang sangat efisien.

Kedua, exhaust gas yang keluar dari turbine masih bersuhu tinggi dan dapat langsung digunakan sebagai energi panas dengah menggunakan heat exchanger yang sesuai. Ketiga adalah sumbu turbine/compressor yang disambungkan ke generator listrik akan menghasilkan tenaga listrik yang murah karena berasal dari limbah panas tersebut, listrik bukan produk utama tetapi produk dari limbah.

Keempat adalah produk yanng bisa dihasilkan dari syngas-nya sendiri, ini bisa menjadi bahan bakar apapun yang kita butuhkan saat ini. Bisa dari jenis hydrocarbon seperti bensin, diesel, jet-fuel dan LPG, bisa dari jenis oxygenates seperti methanol, ethanol dan DME, dan bahkan bisa menjadi bahan bakar yang bebas carbon, yaitu ketika carbon hanya digunakan untuk hydrogen carrier.

Tags:
Energy Carbon Hydrogen

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar