CO2 Emission, How Low Can You Go?
Advanced Renewable
Tue , 30 Jan 2024 18:40 WIB
Hingga tahun Net-Zero Emission yang ditargetkan dunia 2050, mobil-mobil Internal Combustion Engine (ICE) bisa jadi masih merajai jalan-jalan di dunia. Mobil bermesin bensin atau diesel yang baru Anda beli sekarang, hampir pasti masih akan eksis hingga 26 tahun mendatang - karena mobil-mobil tersebut apalagi yang dari merek terkenal built-to-last, dibuat untuk bisa bertahan lama. Penjualan mobil ICE baru juga akan terus berlangsung hingga setidaknya hingga dasawarsa kedepan.
Lantas bagaimana dunia bisa mencapai target Net-Zero Emission-nya bila jalan-jalannya masih dipenuhi mobil-mobil ICE? Bahan bakar bensin atau dieselnya yang diganti. Di skema Renewable Energi Directive 2 (RED 2) Uni Eropa, yang dicanangkan adalah Advanced Biofuels, diantaranya adalah Fischer-Tropsch Gasoline dan Diesel yang diproduksi dari limbah pertanian dan sampah organik perkotaan.
Bahan bakar yang sama, Fischer-Tropsch Gasoline dan Diesel yang kami usung ini bahkan akan lebih baik lagi dari Advance Biofuels-nya Uni Eropa tersebut. Mengapa demikian? Selain menggunakan limbah pertanian dan sampah organik perkotaan untuk diambil unsur carbon-nya, bahan bakar yaang kami sebut Regenerative Hydrocarbon (RHC) ini juga menggunakan emisi CO2 dari gas buang industri dan power plant sebagai sumber carbon-nya.
Baik sumber C yang dari biomassa, maupun yang dari emisi - keduanya akan menjadikan RHC sepenuhnya carbon-neutral. Meskipun kendaraan bensin ataupun diesel Anda yang telah menjadi antik saat itu tetap mengeluarkan emisi ketika dipakai anak cucu Anda, emisinya terkompensasi oleh CO2 yang diserap dari Flue Gas maupun yang diserap oleh tanaman yang digunakan untuk memproduksi RHC ini.
Teknologi untuk memproduksi RHC ini bahkan saaat inipun juga sudah siap dan secara bagian per bagian sudah digunakan di industri sejak abad lalu. Untuk proses Fischer-Tropsch Synthesis (FTS), dibutuhkan CO dan H2. CO-nya diperoleh dari Boudouard Reaction dengan inputan CO2 dan C, sedangkan H2-nya diperoleh dari Water Gas Shift (WGS) dengan inputan CO dan uap H2O. CO-nya dari reaksi pertama, dan uap H2O-nya dari boiler yang panasnya juga dari limbah panas reaksi pertama.
Reaksi WGS selain menghasilkan H2 juga mengeluarkan emisi CO2 - yang ditangkap dan diumpankan kembali ke reaksi pertama. Melalui reactor FTS, produk yang dihasilkan bisa diarahkan untuk menjadi bensin, diesel, jet-fuel, LPG dlsb. yaitu dengan mengatur parameter prosesnya, utamanya pada katalis yang digunakan, suhu dan residence time-nya.
Maka dengan cara inilah kita bisa memproduksi bahan bakar yang sangat terjangkau - karena tidak perlu membeli crude oil untuk bisa memproduksi bensin, disel dan bahan bakar lainnya. Lebih dari itu mobil-mobil ICE Anda akan otomatis memenuhi standar Net-Zero Emission bila menggunakan bahan bakar Regenerative Hydrocarbon ini. Negeri yang tidak memiliki cadangan minyak-pun akan bisa memproduksinya tanpa perlu ada bahan baku yang diimpor.
Pos Lainnya
Energi Regeneratif, Bagaimana Pertumbuhannya
Jan 30, 2024
'Tongkat Musa' Jaman Now
Jan 30, 2024
Sketsa Teknologi Untuk Kehidupan
Jan 30, 2024
Gas Bernilai Tinggi Dari Limbah dan Emisi
Jan 30, 2024
Kategori
Environment
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar