64x64

Muhaimin Iqbal
Author

CO2? Kalengkan Saja!

Advanced Renewable

Tue , 05 Mar 2024 17:16 WIB


Inspirasi untuk sebuah inovasi itu bisa dari apa saja dan kapan saja munculnya, inovasi yang satu ini contohnya. Apa yang tejadi ketika kita membuka minuman kaleng bersoda? Muncul sensasi suara dan rasa yang saya belum ketemu kata-kata yang pas untuk menggambarkannya dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Jawa suara yang muncul tersebut disebut 'krinyis-krinyis', dan ketika kita minum sensasi di mulut rasanya 'sengkring-sengkring'.

Sensasi suara dan rasa dari minuman kaleng inilah yang menjadi sumber inspirasi kami, dia berasal dari CO2 yang sama dengan CO2 yang menghebohkan dunia dengan pemanasan global, perubahan iklim, cuaca ekstrem dlsb. Bahkan sumber CO2 di minuman kaleng ini juga dari cerobong asap industri atau pembangkit listrik, yang dimurnikan sedemikian rupa sehingga dia menjadi foodgrade dan dijual ke industri pengalengan minuman dlsb.

Bila sumber emisi ini bisa menjadi feedstocks untuk industri minuman bersoda, mengapa tidak untuk berbagai industri lainnya? Yang kita butuhkan hanyalah mengalengkan saja semua gas buang dari industri, pembangkit listrik dan nantinya juga kendaraan bermotor. Maka kami rancang kaleng untuk mengalengkan CO2 tersebut seperti pada gambar di bawah.

Bahkan ini lebih baik dari CO2 yang ada di kaleng minuman kita. Bila kaleng minuman dibuka, sensasi suara dan rasa tersebut di atas adalah dari CO2 yang akan terbang kembali ke atmosfir bumi - artinya di industri minuman, CO2 itu ujungnya dilepas kembali ke udara.

Pada kaleng CO2 yang untuk selanjutnya saya sebut CO2Can ini, CO2 yang ditangkap tidak untuk dilepas kembali ke atmosfir, dia tetap di bumi meskipun tutup kalengnya dibuka. Bagaimana bisa? Di dalam CO2Can ini kami isi dengan media untuk mengikat CO2 agar tidak terbang lagi.

Jenis medianya tergantung dari penggunaan CO2 yang ditangkap tersebut. Menggunakan adsorbent bila CO2 akan dijadikan Regenerative Energy, kita ganti reactant bila CO2 akan dijadikan slow realease fertilizer, kita ganti solvent bila untuk industri minuman tersebut di atas, dan kita ganti dengan elektrolit bila CO2 tersebut akan digunakan untuk industri material canggih seperti Carbon Nanotubes (CNTs), dst.

Agar inovasi ini benar-benar efektif dalam menurunkan emisi CO2, CO2Can hadir dalam ecosystem yang lengkap mulai dari supply carbon capture media-nya, hingga pemanfataan hasil tangkapan CO2-nya. Untuk industri Regenerative Energy misalnya, CO2 dari CO2Can bisa langsung menjadi feedstock OCCYRE reactor (https://lnkd.in/ga6KcnzT) untuk menghasilkan gas CO, yang merupakan building block untuk segala bentuk Regenerative Energy berikutnya.

Setelah menjadi gas CO, dia bisa diumpankan ke XH2 reactor untuk produksi hydrogen (https://lnkd.in/gnwS-Nrt), atau diumpankan ke GTX reaktor untuk menjadi berbagai bahan bakar hydrocarbon yang kita gunakan saat ini (https://lnkd.in/gXhsCdVq ). Jadi dimana saja ketemu CO2, kalengkan saja!

Tags:
Emission Carbon Hydrogen hydrocarbon

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar