64x64

Muhaimin Iqbal
Author

CocoJet : Perfect Blendstocks for Sustainable Aviation Fuels

Advanced Renewable

Fri , 09 Dec 2022 18:27 WIB


Kalau ada negeri yang paling berpeluang dahulu untuk menyediakan seluruh bahan baku yang dibutuhkan untuk Sustainable Aviation Fuels (SAF), Indonesia adalah salah satunya. Namun kalau peluang ini tidak segera diambil, peluang ini bisa diambil dahulu oleh negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA). Mengapa demikian ?

Tanaman yang paling lengkap menyediakan molekul-molekul yang dibutuhkan untuk meracik SAF adalah kelapa, Kelapa ini tumbuh liar dengan mudah di seluruh wilayah negeri ini, namun keberadaan sumber daya yang melimpah ini nyaris terabaikan.

Di sisi lain saya melihat antusiasme yang luar biasa dari negara-negara MENA untuk menanam kelapa ini, mereka baru tahu kalau dimana pohon kurma tumbuh - disitu pula kelapa bisa tumbuh. Bahkan untuk menanam kelapa tidak harus tersedia air tawar. Di habitat aslinya kelapa tumbuh sampai pinggir laut karena dia memang tahan air asin. Di Oman bahkan sudah ada kebun kelapa yang luasnya lebih dari 500 hektar!

Meskipun kelapa sangat enak dimakan - penggunaan kelapa untuk bahan bakar tidak berebut dengan makanan - bahnan bisa saling melengkapi. Karena dia bisa ditanam di daerah yang semula memang tidak digunakan untuk tanaman pangan. Seperti di pantai pantai yang sangat panjang di Indonesia sampai ke MENA tersebut di atas.

Asam lemak rantai sedangnya yaitu caprilic (C8) dan capric (C10) bisa diambil dahulu untuk makanan sumber energi sehat yang disebut Medium Chain Triglyceride (MCT), sedang asam lemak rantai panjangnya bisa untuk campuran SAF yang sangat lengkap. Sesuai spesifikasi SAF yang dikeluarkan oleh Department of Energy Amerika Serikat di bawah, semua molekul-molekul yang dibutuhkan untuk meracik SAF tersebut bisa diambil dari minyak kelapa dan bio-oil yang dioalah dari limbah kelapa.

Kebutuhan Alkana dari C7-C17 bisa diambilkan dari proses pembelahan oksidatif, esterifikasi, dekarboksilasi dan oligomerisasi minyak kelapa dari rantai karbon yang paling sesuai. Misalnya C7 dan C8 diambilkan dari asam oleat yang dibelah secara oksidatif kemudian didekarboksilasi. C11 yang paling banyak dibutuhkan dapat diperoleh dari dekarboksilasi asam laurat yang kandungannya sampai sekitar 50 % di minyak kelapa, dlsb.

Sekitar 75% campuran SAF bahkan bisa diperoleh dari bio-oil yang diolah dari limbah kelapa. Iso-alkana diproses dari karbonilasi furans dan oligomerisasi ester, siklo-alkana dari light olefins dan oligomerisasi alkena, sedang aromatic diperoleh dari phenols yang semuanya ada di dalam bio-oil dari limbah kelapa tersebut.

Kalau saja pantai yang membentang di 17,500 pulau, sekitar 11,500-nya belum dihuni tersebut ditanami kelapa dan dijadikan basis industri SAF, apa yang akan terjadi? Pulau-pulau ini akan terlindung dari abrasi dan potensi tsunami, dan seluruhnya akan makmur dengan industri masa depan - menyehatkan bumi dari cemaran emisi penerbangan!

Tags:
Fuels

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar