Emisi untuk Energi dan Lingkungan
Advanced Renewable
Tue , 30 Apr 2024 23:28 WIB
Dalam skenario Regenerative Energy (RE), emisi CO2 yang selama ini terakumulasi di atmosfir bumi, semakin hari semakin banyak, ditangkap dan dikembalikan ke bumi untuk energi. Akumulasi CO2 yang sudah berupa adsorbate - CO2 yang terikat pada adsorbent, akan berpindah ke bumi. Lebih mudah dikendalikan ketimbang di langit, namun akumulasi ini makin hari juga makin banyak? Lantas untuk apa?
Nice problem to have, saat itu cadangan energi berupa adsorbate itu akan begitu banyak sehingga energi menjadi sangat murah. Dari energi yang murah ini bisa untuk memproduksi material canggih seperti Carbon Nanotubes (CNTs) melalui elektrolisa CO2 menjadi CNTs dan Oksigen untuk udara bersih.
Kebutuhan materials mungkin juga tidak sebanyak kebutuhan energi, maka kelebihan adsorbate juga bisa untuk memproduksi hydrogen untuk ammonia. Ammonia-nya kemudian direaksikan dengan CO2 akan menjadi amonium carbonate atau (NH4)2CO3. Ammonium carbonate ini adalah slow release fertilizer, yang bisa kita gunakan untuk menyuburkan lahan-lahan yang gersang bahkan juga untuk menanam tanaman dan pohon di padang pasir sekalipun.
Tidak ada balasan atas kebaikan selain dengan kebaikan pula, kalau kita mulai berbuat kebaikan dengan menangkap CO2 yang selama ini menjadi momok pemanasan global, perubahan iklim, cuaca ekstrem dan bencana demi bencana, serangkaian kebaikan demi kebaikan berikutnya akan muncul yang bermula dari penangkapan CO2 ini.
Dari sumber energi yang berlimpah yang otomatis akan menjadikan energi go beyond SDG no 7 (Affordable Clean Energy), hingga penghijuan seluruh lahan gersang hingga padang pasir akan bisa dilakukan dengan produk turunan CO2 yang ditangkap menjadi adsorbate tersebut.
Di Advanced Renewable Organization (ARO), program Emission for Energy and Environment (E3) ini bukan lagi wacana, tetapi sudah menjadi action plan. Bahkan micro refinery untuk memproses emisi hingga menjadi energi dan ammonia ini-pun suda selesai kami rancang dengan bantuan AI, seperti pada gambar di bawah.
Dari 5 reaktor utama yang membentuk micro refinery ini, dua sudah kami buat dan ujicoba dengan hasil yang sangat baik, yaitu FlueTrap dan OCCYRE. Yang sedang dicarikan sponsor untuk pembuatan berikutnya adalah reaktor XH2M, yang dibutuhkan untuk memproses syngas menjadi hydrogen murni - baik untuk energi maupun feedstocks untuk ammonia.
Yang tidak perlu dibuat sendiri adalah ASU (Air Separation Unit) untuk produksi nitrogen dari udara - karena sudah banyak di pasaran. Reaktor terakhir Haber reactor mungkin juga perlu dibuat khusus karena rancangan yang ada di pasaran umumnya sangat besar - yang biasa dipakai di industri besar.
Yang kita butuhkan adalah Haber reactor skala micro yang bisa masuk ke dalam kontainer 40 feet bersama 4 reaktor sebelumnya. Haber reactor ini untuk memproduksi ammonia dari N2 yang diproduksi ASU, dan H2 yang diproduksi XH2M.
Pos Lainnya
3D Solution for Energy Trilemma
Apr 30, 2024
Distributed Waste to Energy and Chemical
Apr 30, 2024
Onboard Carbon Cycles (OCCY)
Apr 30, 2024
Peluang Untuk Bergabung di Ecogas Ecosystem
Apr 30, 2024
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar