Fuel Cells Berbahan Bakar Sampah, Mungkinkah?
Advanced Renewable
Tue , 06 Jun 2023 16:28 WIB
Teknologi konversi energi yang berefisiensi tinggi saat ini salah satunya adalah hydrogen fuel cells yang bisa mencapai 60%, bandingkan ini dengan turbine yang tidak lebih dari 40% dan internal combustion engine yang rata-ratanya di bawah 25%.
Maka karena sumber energi dasar itu semakin terbatas di tengah kebutuhan yang terus meningkat, mengejar efisiensi energi yang tinggi ini adalah salah satu cara yang bisa kita tempuh agar kita bisa ber-swasembada energi.
Kendalanya selama ini fuel cells yang ber-efisiensi tinggi tersebut membutuhkan bahan bakar hidrogen yang sangat mahal. Saat ini hidrogen di tingkat produsesn harganya di kisaran $ 3 /kg, padahal kandungan energinya hanya 3 kali dari bahan bakar minyak dalam berat yang sama.
Setelah ditambah biaya distribusi dan penyimpanan yang harus menggunakan tangki bertekanan sangat tinggi (di atas 700 bar), harga per kg hidrogen di tingkat konsumen mencapai belasan dollar di negara-negara maju, walhasil efisiensi energi yang tinggi tersebut belum bermanfaat bagi masyarakat luas karena harga yang juga sangat tinggi.
Maka disitulah letak inovasi dibutuhkan, bagaimana kita bisa memanfaatkan teknologi konversi energi hydrogen fuel cells yang sangat tinggi, tetapi biaya produksi, distribusi dan penyimpanan hydrogen harus bisa sangat murah, dan inilah yang kami upayakan di Waste To Energy (WastoE) studio.
Biaya produksi hidrogen bisa ditekan menjadi sangat murah manakala dia diproduksi dari sampah atau biomassa lainnya dalam kondisi basah. Dengan Ultra High Hydrogen Gasification (UHHG), 1 kg sampah basah bisa menghasilkan 0.1 kg hidrogen, maka biaya produksi hidrogen ini bisa jauh lebih murah bahkan bila dibandingkan dengan bahan bakar minyak dari fosil.
Lantas bagaimana mengatasi biaya distribusi dan storage hidrogen yang selangit? Solusi kami adalah dibuat hydrogen on-demand, yaitu dibuat tidak membutuhkan transportasi dan penyimpanan dalam bentuk hidrogen. Bila listrik yang dibututuhkan bisa dijangkau dari sumber produksi sampah atau biomassa basah, maka sampah atau biomassa basah diproses in-situ menjadi listrik melalui system yang kami sebut Gasified Biomass Fuel Cells (GBFC) seperti pada diagram di bawah.
Bila kebutuhan listriknya jauh dari sumber sampah dan biomassa basah, maka hidrogen disimpan dalam bentuk biomethanol, dengan teknologi yang sudah saya unggah sebelumnya di sini : https://lnkd.in/g26Nt6HG
Energi bersih tidak harus mahal, energi bersih harus terjangkau - itulah spirit dari SDG no 7 Affordable Clean Energy.
Pos Lainnya
Green Materials, Inspirasi Dari Rumah Terindah
Jun 06, 2023
CCU for Advanced Biofuels and Oxygen Restoration
Jun 06, 2023
Agar Bumi Tetap Layak Huni
Jun 06, 2023
Demokratisasi Energi
Jun 06, 2023
Hikayat 2 Hidrokarbon
Jun 06, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar