Green Opportunity in Synthetic Biofuels
Advanced Renewable
Mon , 26 Dec 2022 18:38 WIB
Berbeda dengan era energi fosil yang menuntut kapital yang sangat besar bagi para pemainnya baik di hulu maupun di hilir, era transisi energi akan membuka peluang yang lebih merata bagi siapapun yang ingin menerjuni industri energi hijau ini.
Peluang ini juga didorong kemunculannya di negara-negara maju seperti Eropa. Bahkan dalam skema RED II (Renewable Energy Directive II), mereka mewajibkan negara-negara anggota Uni Eropa untuk memfasilitasi apa yang mereka sebut Renewable Self-Consumers, produksi energi oleh masyarakat atau korporasi yang kemudian digunakannya sendiri.
Dari jenis bahan bakar yang mereka bidik untuk dikembangkan juga akan mendorong rantai pasok bahan bakar yang lebih democratized, distributed dan disruptive. Untuk bahan baku misalnya, mereka merenceng 17 jenis feedstocks yang mereka kehendaki untuk memproduksi Advanced Biofuels. Keseluuhannya dari 17 jenis ini lebih layak dan ekonomis untuk dikelola secara ter-distributed dalam skala kecil ketimbang ter-centralized dalam skala besar.
Sekam misalnya, yang ada di list RED II dan melimpah di tanah pertanian kita, hanya ekonomis bila diolah in-situ, di sentra produksinya. Mesin yang saya share dalam unggahan kemarin cukup untuk mengolah sekam ini hingga menjadi bio-oil maupun syngas. Namun karena logistik minyak lebih mudah dihandle dan lebih murah ketimbang gas, maka di tingkat petani cukup memproduksi bio-oil ini.
Dari bio-oil ini akan bisa dihasilkan Advanced Biofuels apapun yang dibutuhkan oleh mesin-mesin transportasi modern. Bisa berupa diesel, jet-fuel, bensin maupun LPG. Secara umum disebut juga Fischer-Tropsch Biofuels atau Synthetic Fuels (Synfuels) yang berkarakter drop-in, yaitu bisa sepenuhnya menggantikan petroleum fuels - tanpa memerlukan perubahan apapun di mesin penggunanya. Synfuels ini juga memiliki kandungan energi yang kurang lebih sama dengan fossil fuels , yaitu di kisaran 44 MJ/kg atau 33 MJ/Liter.
Setidaknya diperlukan 3 tahap proses untuk merubah bio-oil menjadi synfuels, yaitu LTG Gasification, Fischer-Tropsch Synthesis dan Catalytic Cracking sekaligus distilasi-nya. Tiga proses ini sudah sangat bisa dilakukan oleh kilang-kilang bahan bakar minyak , jadi kilang-kilang tersebut sebenarnya paling berpeluang untuk dapat segera memproduksi synfuels ini dengan membeli saja bio-oil dari para petani.
Hanya karena kilang-kilang besar pada umumnya tidak mudah untuk menerima feedstocks baru, perlu proses panjang bagi mereka untuk beradaptasi. Maka para pelaku R & D di bidang Advanced Biofuels juga sudah berfikir untuk memproses bio-oil menjadi synfuels dalam microrefinery yang compact, seluruh 3 rangkain proses tersebut dapat dilakukan dalam 1 kontainer 20 ft saja - sehingga Advanced Biofuels bisa diproduksi dimana saja ada biomassa. Yang terakhir ini mestinya bisa jadi solusi yang ideal untuk negeri 17,500 pulau ini.
Pos Lainnya
Low Cost Distributed Power Generation
Dec 26, 2022
Carbon Sink Plastic
Dec 26, 2022
Lowest Cost Highest Efficiency Green Hydrogen
Dec 26, 2022
Mandiri Energi Dengan Local LPG
Dec 26, 2022
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar