Inspirasi Dari Kemenangan Daud Atas Jalut
Advanced Renewable
Wed , 27 Sep 2023 20:30 WIB
Melihat magnitude dari masalah sampah dan cemaran udara itu begitu besarnya membuat para Pemda yang digaris depan-pun tidak bisa membayangkan bagaimana masalah itu bisa diatasi. Di kota administratif kecil di pinggiran Jakarta, saya kaget ketika melihat tumpukan smpah itu mencapai 3 juta ton, kok bisa?
Hitung-hitung ternyata bener juga, sampah kota ini sekitar 1,200 ton per hari. Bila ditumpuk terus dalam 3 tahun sudah 1,3 juta, kalau TPA-nya sudah 9 tahun ada saja sudah lebih dari 3 juta ton di sana - meskipun setiap hari diambili oleh para pemulung sekalipun - tidak terbayang sampah ini bagaimana bisa habis.
Cemaran udara juga demikian, pembangkit listrik skala 100 MW mengeluarkan 2,400 ton CO2 per hari. Lha di Jakarta ada 1,100 MW atau 26,400 Ton CO2 per hari, setahun 9.6 juta ton CO2 - ini baru dari listrik, dari kendaraan di Jakarta kira-kira dua kali dari listrik ini magnitude-nya. Hitungan kasar saya di Jakarta itu ada emisi CO2 tidak kurang dari 30 juta ton per tahun! Lantas dengan apa kita akan menyerap emisi ini hingga net zero tahun 2050?
Tetapi ada pelajaran sejarah yang diabadikan di Al-Qur'an melalui kisah Daud yang mengalahkan Jalut, ketika sebagian besar tentara berkata, "Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya." masih ada sebagian kecil yang berkata, "Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah."
Jadi harus tetap ada sebagian kecil kita yang terus berjuang untuk melawan 'Jalut' jaman ini yang bernama lautan sampah dan kepungan emisi ini. Ada lima hal yang harus ditempuh oleh kelompok kecil ini bila ingin mengikuti jalan kemenangannya Daud.
Pertama harus ada yang pemimpin yang titahnya bener-bener diikuti oleh para pengikutnya. Kedua, perjuangan yang kita lakukan ini harus memiliki tujuan yang lebih besar dari sekedar sampah dan cemaran udara - menjaga bumi, memakmurkannya, menjaga keseimbangan alam yang semua diperintahkan olehNya.
Karena perjuangan menuju jalan kemenangan tidak akan pernah mudah, maka yang ketiga mutlak perlu membangun kesabaran. Juga karena akan ada gangguan dan cobaan yang silih berganti yang bisa datang menghadang sewaktu-waktu di jalan ini - maka yang keempat adalah dibutuhkan keteguhan pendirian yang luar biasa.
Dan yang kelima menjadi penentunya, yaitu idak akan ada kemenangan tanpa pertolonganNya semata, maka bermohon pada pertolonganNya dengan sesungguh-sungguhnya harus selalu mengiringi semua ikhtiar maksimal yang kita lakukan.
Pos Lainnya
BBM : Bahan Bakar Merdeka
Sep 27, 2023
SDG, ESG and LPG
Sep 27, 2023
Tantanngan Untuk Menembus Batas Langit Dan Bumi
Sep 27, 2023
Carbon/DME Cycles for Carbon-Free Energy
Sep 27, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar