64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Low Cost Process for Low Cost Fuels

Advanced Renewable

Mon , 12 Dec 2022 17:30 WIB


Bahwasanya sampah dan limbah bisa diolah menjadi energi murah, ini sudah menjadi pengetahuan umum. Pertanyaannya adalah mengapa sejauh ini belum banyak sampah dan limbah kita yang dijadikan energi? mengapa kita justru masih sangat tergantung pada energi fosil? Selain masaslah kepentingan yang saya unggah sebelumnya, juga karena biaya proses yang digunakan selama ini cenderung mahal.

Maka untuk menjadikan sampah dan limbah sebagai sumber energi yang murah, syaratnya kita harus bisa mengatasi biaya proses tersebut. Saya ambilkan contoh langsung dari limbah yang paling murah - bahkan diberikan gratis-pun jarang yang mau, inilah limbah cair dari air buangan kota, industri maupun rumah tangga, dan juga limbah peternakan - kotoran hewan.

Limbah cair atau kotoran dengan kandungan air yang tinggi ini yang paling mudah adalah dibuat biogas, hanya pemanfaatannya masih terbatas. Kalau diproses lebih lanjut menjadi CNG (Compressed Natural Gas) misalnya, biaya prosesnya yang mahal - karena harus memurnikannya dahulu antara lain dari kandungan CO2-nya yang bisa mencapai 60%, kemudian meng-kompres-nya dalam tekanan tinggi di kisaran 200 atm, harus ada modifikasi pula pada kendaraan yang akan menggunakannya dlsb, yang semuanya mahal. Bagaimana menjadikannya murah?

Dalam proses MicroCES (Micro Combined Energy System) yang kami rancang, CO2 tidak perlu dibuang - malah bersama dengan CH4-nya kita gunakan sebagai bahan untuk memproduksi syngas. Tetapi biogas reforming menjadi syngas ini butuh suhu yang sangat tinggi di kisaran 800 derajat Celcius, maka di sinilah salah satu letak paten kami - yaitu produksi panas tinggi yang sangat murah. Dengan solusi ini, syngas bisa diproduksi dari biogas dengan murah.

Syngas adalah building block untuk memproduksi apa saja. Bisa untuk produksi hydrogen, methanol, ethanol, DME, segala bentuk green chemical dan yang kami pilih untuk memproduksi bahan bakar yang sangat bersih, yaitu drop-in biofuels yang disebut synthetic fuels (synfuel).

Lagi-lagi prosesnya butuh panas yang masih tinggi, yaitu di kisaran 200-350 derajat Celcius. Suhu tinggi untuk proses Fischer-Tropsch synthesis (FTs) ini bisa kita ambilkan dari limbah panas di proses biogas reforming. Dari kedua proses inpun masih menyisakan waste heat berikutnya yang bisa kita recover sekali lagi menjadi listrik melalui teknologi ORC Microturbine yang merupakan bagian dari MicroCES ini.

Dari reaktor FTs inilah kita akan bisa menghasilkan pengganti crude oil yang sangat bersih dan renewable yang disebut synthetic crude (syncrude). Dari syncrude tinggal di-upgrade melalui FCC (Fluidized Catalytic Cracking) dan fractional distillation untuk memilah-milah produknya menjadi green diesel, biogasoline, sustainable aviation fuels (SAF), bio-mazut dan bahkan juga bio-LPG. Semuanya adalah energi bersih dan terbarukan, karena bahan bakunya murah/gratis dan prosesnya-pun murah , maka bahan bakar yang dihasilkannya insyaAllah juga pasti murah.

Tags:
Bio gas Waste Syngas

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar

Kategori

  • Renewable Energy