64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Penampakan RED II Advanced Biofuels Feedstock

Advanced Renewable

Mon , 12 Dec 2022 20:17 WIB


Empat tahun silam Uni Eropa menyepakati arahan baru untuk pencapaian energi terbarukan tahun 2030. Arahan baru ini disebut Renewable Energy Directive II disingkat RED II, yang merupakan penyempurnaan dari arahan sebelumnya. Selain target besarnya, RED II juga mentargetkan pencapian jenis energi terbarukan yang diperlakukan khusus, yaitu yang disebut Advanced Biofuels.

Advanced Biofuels ini diatur sangat ketat, terlihat dari definisinya yang menyebutkan bahwa yang dimaksud Advanced Biofuels adalah biofuels yang diproduksi menggunakan feedstock yang sudah ditentukan dalam daftar (Annex IX). Yang tidak ada di daftar bisa ditambahkan bila memenuhi 6 syarat, yaitu a) menerapkan prinsip circular economy, b) memenuhi kriteria sustainability, c) menghindari distorsi pasar, d) menurunkan emisi GHG secara substantial, e) tidak berdampak negatif pada lingkungan, dan f) tidak membutuhkan lahan baru.

Namun di tengah ketatnya syarat feedstock yang masuk dalam daftar Advanced Biofuels tersebut, di sekitar kita melimpah bahan baku yang memenuhi syaratnya dan juga masuk dalam daftar. Diantaranya adalah sekam pagi, jerami, tongkol jagung dan sampah perkotaan. Bahkan yang menarik adalah limbah kebun sawit, meskipun minyaknya tidak mereka sukai, limbah kebun sawit berupa palm oil mill effluent (POME) dan tandan kosong atau empty palim fruit bunches (EFB) masuk dalam daftar Advanced Biofuels tersebut.

Disinilah peluang besarnya, kita memiliki bahan baku yang melimpah untuk bisa diolah menjadi Advanced Biofuels yang sudah mulai dibutuhkan Uni Eropa sejak tahun ini. Targetnya tahun ini mereka sudah menggunakan minimal 0.2% dari transportation fuels yang mereka gunakan, naik menjadi 1% pada tahun 2025 dan 3.5% tahun 2030. Karena standar Eropa ini bisanya terus diikuti oleh negara-negara lain seperti yang kita kenal sebelumnya EURO, maka konsep Advanced Biofuels ini juga akan segera meluas ke negara-negara di luar Uni Eropa.

Pada foto di bawah saya tampilkan contoh feedstock yang masuk dalam daftar tersebut di atas setelah kami olah menjadi bio-oil. Dengan teknologi refinery yang sudah umum, meliputi gasifikasi, Fischer-Tropsch Synthesis, Catalytic Cracking dan Fractional Distillation - bio-oil ini bisa menjadi feedstock unggulan yang sangat sustainable untuk segala jenis Advanced Biofuels yang dikehendaki Eropa tersebut. Bisa diolah menjadi green diesel, bio-gasoline, Sustainable Aviation Fuels (SAF) dan bahkan juga bio-LPG.

Jaringan kami dari SYNOCHE (Synthetic Oils and Chemicals) siap memproduksi feedstock tersebut dalam skala berapapun dan dimanapun. Bahkan bila diperlukan juga siap meng-upgrade-nya bukan hanya bio-oil tetapi juga hasil olahannya berupa biosyncrude, maupun Advanced Biofuels yang siap langsung dipakai.

Eropa punya arahan dan target, kita punya feedstok yang mereka sangat butuhkan, lengkap dengan seluruh teknologi untuk mengolahnya. Bukankah ini peluang untuk kita semua?

Tags:
Bio oil Biofuels

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar