64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Pentingnya Penguasaan Konversi Energi

Advanced Renewable

Tue , 14 May 2024 12:15 WIB


Karena berbagai sebab, negara-negara di dunia yang tidak memiliki sumber minyak dan gas sendiri secara cukup, hingga kini masih memilih impor dari negara lain yang memiliki sumber berlebih. Padahal impor minyak dan gas ini selain buruk bagi lingkungan karena emisi carbon dan carbon footprint-nya, juga buruk bagi ekonomi negara yang terus menerus bergantung pada impor bahan bakar.

Nilai impor adalah faktor pengurang pada formulasi GDP, sehingga ketergantungan pada bahan bakar impor menjadi faktor pemiskin bagi ekonomi suatu negeri. Maka harus ada upaya yang sungguh-sungguh dari setiap negara untuk bisa mandiri energi. Dan di era transisi energi, ini menjadi peluang untuk memperbaiki ekonomi sekaligus lingkungan dengan mandiri energi yang carbon-neutral.

Sumber energi bersih itu melimpah di sekitar kita, semua yang mengandung carbon dan hydrogen seperti sampah dan limbah adalah sumber energi yang tidak ada habisnya. Hanya saja, dalam kondisi aslinya, sampah dan limbah umumnya masih dilihat sebagai sumber masalah. Pemerintah kota hanya berfikir menghilangkan beban sampah ini dan sangat kecil effort untuk mengolahnya.

Padahal ketika sampah dan limbah dikarbonisasi menjadi arang saja, dia sudah berubah dari liability menjadi aset. Volumenya-pun menyusut menjadi sekitar 1/3 dari volume asalnya, tetapi kandungan energinya melonjak. Ketika sampah dan limbah telah berubah menjadi arang, dia sudah menjadi aset yang mengandung energi tinggi, setiap kilogram arang mengandung sekitar 30 MJ energi atau sekitar 2/3 dari energi yang terkandung dalam minyak bumi.

Hanya saja menggunakan arang sebagai bahan bakar mungkin dianggap kuno dan repot, tidak praktis dlsb. Di jaman ini tentu arang tidak harus digunakan dalam bentuk arang begitu saja, itulah pentingnya penguasaan konversi energi yang harus ditumbunhkan di tengah masyarakat - agar proses transisi menuju energi bersih bisa berhasil.

Sketsa di bawah adalah contoh konversi energi, dari arang menjadi LPG yang dirancang oleh Advanced Renewable Organization (ARO). Intinya hanya perlu tiga langkah untuk merubah bahan bakar kuno seperti arang menjadi bahan bakar modern yang saat ini digunakan di seluruh dunia yaitu LPG.

Langkah pertama arang digasifikasi menjadi syngas, hasilnya masih syngas standar, sedikit mengandunng H2 dan mayoritasnya CO. Kedua meng-upgrade syngas standar ini menjadi syngas yang kaya H2, rasio H2/CO>2.3, ini yang diperlukan untuk feedstock LPG. Dan yang ketiga sintesa LPG dari syngas yang sudah diupgrade tersebut.

Dengan perincian mass & energy balance di bawah, kita akan bisa tahu bahwa LPG yang carbon-neutral itu mestinya murah dan sangat doable, bisa dilakukan produksinya bahkan pada tingkat komunitas, perusahaan menengah, pemerintah daerah dan apalagi pemerintah pusat. Sumber energi bersih melimpah di sekitar kita, mengapa kita melanggengkan impor energi kotor yang terus memiskinkan penduduk negeri-negeri pengimpor bahan bakar?

Tags:
Energy Biomass

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar

Kategori

  • Renewable Energy