64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Regenerative Ecosystem for Food, Energy and Water (REFEW)

Advanced Renewable

Tue , 13 Feb 2024 18:57 WIB


Saat ini penduduk bumi ini telah mencapai 8.1 milyar orang, dan akan mencapai 10 milyar dalam waktu kurang dari tiga dasawarsa kedepan. Daya dukung kehidupan insyaAllah akan cukup karena sudah dijamin oleh Sang Pencipta (QS 11:6).

Tiga kebutuhan dasar yaitu Food, Energy and Water (FEW) pasti bisa disediakan untuk seluruh penduduk bumi ini. Untuk ini proyek yang kami beri nama Regenerative Ecosystem for Food, Energy and Water (REFEW), kami jadikan sarana untuk mewujudkan cita-cita kemanusiaan ini.

Bila selama ini pemenuhan tiga kebutuhan pokok tersebut saling berebut sumber daya, dalam proyek REFEW ini - ketiganya dirancang untuk saling menumbuhkan, dan saling menumbuhkan ini pula yang menjadi keywords pembeda dari proyek sejenis yang dirancang penggiat lainnya.

Mulai dari Food, petunjukNya adalah kita harus bisa menanam tanaman pangan bahkan di bumi yang mati sekalipun, dengan apa? mulai dengan biji-bijian yang kita makan (QS 36:33). Tetapi bagaimana kita bisa menanam bila tidak ada air?, awalnya air yang sedikit bisa didatangkan dari tempat yang jauh, atau disuling dari air laut dengan teknologi yang ramah lingkungan dan hemat energi, dengan CDI (Capacitive De-Ionization), misalnya.

Air yang sedikit ini juga harus disimpan dengan baik di tanah, untuk ini dibutuhkan arang agar air tanah tersimpan secara efektif. Dengan tanah hitam atau disebut Terra Preta inilah kita akan bisa mulai menanam di bumi yang mati dan air yag sedikit tersebut. Mulai dari biji-bijian yang kita makan, dari jenis legum yang seain berprotein tinggi juga bisa mem-fiksasi langsung nitrogen yang ada di udara - ini penting ketika lahan kita masih miskin hara.

Setelah tanaman tumbuh, permukaan buminya akan berubah - dari bumi gersang atau mati yang memantulkan sinar matahari dengan kuatnya - disebut albedo tinggi, menjadi bumi yang hijau dengan albedo yang rendah. Albedo tinggi membuat awan tidak sempat menggumpal secara besar karena selalu 'tertembak ' oleh albedo ini. Ketika albedo turun, awan bisa menggumpal menjadi besar, dan di daerah yang semula tandus tersebut-pun akan bisa turun hujan.

Di tanah yang sudah hijau, buminya hidup dan diperkuat oleh kemampuan menyimpan air tanah, ketika turun hujan - air akan terakumulasi di dalam tanah dan dalam jangka panjang akan memancarkan mata air (QS 36:34). Di daerah dimana hujan turun dan bahkan mata air muncul di bumi yang semula tandus, tanaman apapun bisa tumbuh - biomassa akan melimpah.

Saat itu tanah yang semula tandus-pun akan bisa mencukupi segala kebutuhan penghuninya, termasuk untuk energinya - karena untuk menghasilkan energi bersih yang kami sebut regenerative syngas (https://lnkd.in/gQcndYt2 ), yang dibutuhkan sebagai inputan hanya emisi CO2, biomassa/carbon, dan air - saat itu semuanya melimpah tersedia. InsyaAllah.

Tags:
Energy Emission Biomass Carbon Food

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar