64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Renewables Self-Consumer, Beyond Electricity

Advanced Renewable

Wed , 27 Sep 2023 20:39 WIB


Istilah Renewables Self-Consumers (RSC) ini diperkenalkan di Uni Eropa sejak lima tahun lalu di dalam Renewable Energy Directive (RED II), yaitu untuk para pengguna energi, industri dan komersial - yang memproduksi energi dan menggunakannya sendiri. Umumnya untuk renewable electricity dari sinar matahari dan angin.

Konsep RSC ini akan dapat meng-akselerasi penurunan emisi karena perubahan dari tingkat user ini tentu bisa lebih cepat dari perubahan di tingkat utility company dengan infrastruktur fosilnya yang sangat besar, merubah yang kecil pasti lebih cepat dari merubah yang besar.

Di negeri-negeri tropis, peluang untuk berlakunya RSC ini sebenarnya jauh lebih besar lagi. Karena di negeri tropis umumnya selain juga memiliki matahari dan angin, ada biomassa yang tumbuh sepanjang tahun - yang tidak dimilki negara-negara sub-tropis.

Biomassa yang melimpah ini bisa menjadi sumber energi yang jauh lebih reliable dan merata dibanding matahari dan angin. Energi listrik yang dihasilkan dari bahan bakar biomassa bisa dihadirkan dimana saja dan kapan saja, bahkan bila energi listrik diambilkan dari energi eksotermis - yang umumnya masih dianggap waste heat, produk utamanya bisa berupa bahan bakar cair yang lebih fleksibel lagi penggunaannya.

Jadi Anda para pengelola perkebunan, industri kehutanan, pertambangan dan proyek-proyek di daerah terpencil, RSC ini sudah bisa menjadi pilihan Anda saat ini. Lantas apa yang Anda butuhkan untuk mandiri energi - listrik dan bahan bakar - ini?

Bina masyarakat sekitar Anda untuk memproduksi arang dari limbah pertanian, perkebunan, hutan dan bahkan juga sampah organik perkotaan. Anda beli arangnya dengan harga yang wajar agar semuanya berkelanjutan. Di tangan Anda arang digasifikasi dengan Tetragen - panasnya untuk energi listrik, pendinginan dan pemanasan, syngasnya untuk produksi bahan bakar.

Bahan bakar apa saja yang Anda butuhkan bisa diproduksi dari syngas ini. Bila yang Anda butuhkan diesel, bensin bahkan juga LPG dan Jet-Fuels, maka jalurnya adalah Fischer-Tropsch Synthesis (FTS). Proses FTS ini berjalan lama, bisa sampai dua pekan - tetapi karena prosesnya juga menghasilkan energi eksotermis yang sangat banyak - sumber energi listrik Anda menjadi sangat reliable, ketika syngas tidak sedang produksipun - listrik tetap menyala dengan sumber panas dari reaktor FTS ini.

Bila industri Anda dirancang untuk menggunakan bahan bakar masa depan seperti green hydrogen seklipun, jalurnya bisa via syngas ini. Syngas bisa diubah menjadi methanol atau DME sehingga mudah disimpan dan diangkut ketimbang hydrogen langsung yang butuh 700 Bar untuk logistiknya. Pada saat hydrogen hendak dibutuhkan saja, methanol diubah menjadi hydrogen melalui proses Methanol Steam Reforming (MSR), atau kalau dari DME melalui DME Steam Reforming (DME-SR). Jadi dengan konsep RSC tersebut, Industri masa depan itu bisa hadir dimana saja, tanpa bergantung listrik dan bahan bakar dari luar.

Tags:
Energy Emission Biomass Diesel Jet fuel Syngas LPG Electricity Arang DME Methanol Bensin

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar