SDG No 7 Enabler
Advanced Renewable
Fri , 05 May 2023 01:14 WIB
Delapan tahun lalu (2015) para pemimpin dunia menyepakati bahwa energi harus terjangkau dan bersih pada tahun 2030, atau yang dikenal dengan Sustainable Development Goal (SDG) No 7. Kini lebih dari separuh perjalanan berlalu, belum nampak hilal bahwa energi itu akan semakin terjangkau apalagi bersih.
Pemimpin dunia silih berganti, tetapi rakyatnya realatif tetap - maka mewujudkan cita-cita mulia jangka panjang seperti yang tertuang dalam SDG no 7 tersebut di atas memang membutuhkan kerja keras rakyat. Inilah yang kami lakukan di Ecogas yaitu berusaha mewujudkan SDG no 7 tersebut di atas terlepas dari siapapun yang sedang memimpin dunia.
Kita mulai dari pengganti gas LPG, karena selama kita masih mengandalkan gas LPG untuk bahan bakar rumah tangga - energi untuk keperluan domestik ini tidak akan pernah bisa mnenjadi murah dan bersih. Propane dan Butane yang harus diimpor, logistik dalam tangki dan tabung-tabung berat - membuat LPG tidak akan bisa murah bila tidak disubsidi. LPG juga bukan bahan bakar yang bersih karena setiap kg-nya mengeluarkan 3 kg emisi CO2.
Maka menuju energi terjangkau yang bersih harus bermula dari mengganti kompor ini, dan hasil dari team Ecogas yang mengubek-ubek masalah kompor ini antara lain nampak di foto di bawah. Intinya ini semua adalah kompor gasifikasi, meskipun bahan bakar yang digunakan adalah biomassa padat - idealnya dalam bentuk pelet tetapi tidak harus - yang terbakar di mulut kompor adalah gas, yang disebut synthethic gas atau syngas.
Berbeda dengan LPG yang bisa meledak, kompor syngas ini jauh lebih aman karena beroperasi pada tekanan atmosfir normal, gas tidak sempat terakumulasi karena begitu gas terbentuk langsung dibakar. Maka ini juga kita sebut gas on-demand, yaitu gas yang diproduksi di tempat dan saat hendak digunakan.
Biomassanya bisa apa saja, baik limbah pertanian, perkebunan, limbah hutan, maupun biomassa dari sampah padat perkotaan. Biomassa ini bisa dipeletkan langsung atau ditorefaksi/diarangkan dahulu bila asalnya dari sampah kota untuk menghilangkan aroma dan zat berbahaya yang tidak dikendaki. Karena bahannya murah atau malah gratis, prosesnya murah dan produksi setempat - maka bahan bakar seperti pelet ini pasti bisa murah.
Bahwa dia juga bahan bakar yang bersih karena asalhya dari biomassa, emisi carbon yang muncul saat pembakarannya - ter-offset oleh CO2 yang diserap tanaman pada proses pertumbuhannya, inilah yang disebut carbon neutral - pembakarannya tidak menambah maupun mengurangi CO2 yang ada di atmosfir bumi.
Sementara design kompor yang sudah ada ini diarahkan untuk UMKM, masyarakat daerah atau pulau terpencil, masyarakat daerah bencana, kompor untuk kondisi darurat, untuk camping dlsb. Sedangkan design untuk masyarakat menengah atas yang hasil syngas-nya bisa langsung digunakan di kompor-kompor gas yang sudah ada, saat ini tengah memasuki pembuatan prototype-nya, insyaAllah dalam waktu dekat juga dishare.
Pos Lainnya
The Core of Advanced Biofuels
May 05, 2023
Green Waqf for Green Energy
May 05, 2023
From Emissions To Energy and Environment
May 05, 2023
Introducing WTC Mobile Unit
May 05, 2023
Waste of Waste Regenerative Electricity - WoWRE
May 05, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar