64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Synfuel, Sintetis Tetapi Lebih Baik Dari Yang Asli

Advanced Renewable

Fri , 09 Dec 2022 21:36 WIB


 

Bila kita bicara tentang simtetis, umumnya adalah untuk barang tiruan yang tidak bisa sebaik aslinya. Namun tidak demikian halnya dengan bahan bakar. Synthetic Fuels (Synfuel) bisa jauh lebih baik dari bahan bakar yang aslinya dari fosil hidrokarbon.

Synfuel seperti dalam foto, dia adalah bahan bakar yang sangat bersih bukan hanya dari tampilan tetapi memang dia bebas dari NOx maupun SOx, dia hidrocarbon rantai lurus dan nyaris tanpa unsur aromatic. Bisa dibuat untuk menggantikan bensin, diesel, jet-fuel bahkan juga LPG.

Ironinya bahan bakar yang bersih dengan bahan baku yang melimpah di negeri ini - sama sekali belum dilirik oleh para stakeholder bahan bakar di negeri ini. Mengapa demikian? Selagi masih ada bahan bakar fosil yang relatif murah dan bisa terjangkau - orang akan cenderung enggan berubah, meskipun kita tahu bahwa fosil itu kotor, mencemari udara kita, memanaskan bumi kita, merubah iklim di bumi ini , dan bahkan kita juga tahu dia akan habis dalam dasawarsa ini.

Faktor lain adalah juga prosesnya yang umumnya mahal, butuh suhu tinggi yang notabene energi tinggi - sehingga secara hitungan biaya tidak masuk keekonomiannya. Tetapi yang terakhir ini terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Teknologi autothermal yang kami kembangkan misalnya, telah memungkinkan untuk memproduksi Synfuel yang sangat bersih tersebut di atas dengan biaya energi yang sangat rendah - bahkan gratis.

Synfuel tersebut diproses dari biomassa apapun termasuk limbah pertanian, perkebunan , kehutanan, limbah padat perkotaan dan bahkan juga dari limbah cair. Bila dari biomass atau limbah padat, tiga tahapan prosesnya adalah gasifikasi pada suhu kisaran 1000 C, sintesa Fischer-Tropsch pada suhu 200 - 350 C, dan kemudian catalytic cracking pada suhu 500-700 C.

Suhu tinggi pada gasification dan catalytic cracking diperoleh dari rekayasa autothermal - sebagian kecil biomassa atau sampah dikorbankan untuk memproses sebagian besarnya, sedangkan pada sintesa Fischer-Tropsch reaksinya sendiri eksotermis - menghasilkan panasnya sendiri.

Bila yang diolah limbah cair, maka proses tersebut diatas ditambah dua, yaitu Bio-Digester yang tidak membutuhkan panas, dan Catalytic Reforming pada suhu kisaran 750 C - namun juga eksotermis, menghasilkan panasnya sendiri. Walhasil keseluruhan proses untuk menghasilkan Synfuel ini sangat sedikit membutuhkan masukan energi dari luar.

Bahkan bila limbah panasnya kita tangkap dan digunakan untuk menggerakkan ORC microturbine, masih diperoleh energi listrik yang sangat besar, jadi kita bisa memproduksi bahan bakar yang bersih dan murah, masih ditambah dengan bonus listrik yang juga bersih dan murah.

Tags:
Waste Synfuel

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar