Renewable dan Regenerative Energy, Apa Bedanya?
Advanced Renewable
Tue , 30 Jan 2024 16:28 WIB
Dalam sejumlah unggahan sebelumnya, saya share tentang konsep Regenerative Energy - yang kini teknologinya sudah relatif siap untuk diimplementasikan. Sementara itu yang dibicarakan dunia saat ini masih terbatas pada Renewable Energy. Apa beda keduanya? Saya ambilkan contoh Renewable Fuels dan Regenerative Fuels (RF) untuk menjelaskannya.
Renewable fuels atau lebih specific yang terbaru di RED II Uni Eropa disebut Advanced Biofuels (AB), melibatkan penyerapan CO2 dalam jangka panjan, untuk proses tumbuhnya tanaman, dan dari biomassa - limbah tanaman inilah diproduksi AB tersebut.
Karena prosesnya berlangsung lama bisa bertahun -tahun (poin 3 di sketsa), maka produksi AB ini jauh lebih sedikit dari yang dibutuhkan dunia saat ini. Bahkan ketika pendiduk dunia masih sedikit, dan bahan bakar yang digunakan sudah biofuels (kayu bakar), Ingris sudah mengalami krisis energi di abad 16. Ketika itu hutan-hutan mereka nyaris habis dibabat untuk kayu bakarnya. Walhasil hadirnya renewable energy seperti AB tersebut perlu, namun tidak akan bisa mencukupi pertumbuhan kebutuhan energi dunia.
Itulah mengapa kita usung konsep regenerative energy ini, yaitu energy baru yanng diproduksi dari penggunaan energy sebelumnya. Ketika bahan bakar dibakar, hanya 25% hingga 40% yang rata-rata sudah kita manfaatkan, sisanya menjadi limbah panas dan emsisi CO2. Produksi energy dari limbah panas sudah saya share sebelumnya.
Maka untuk regenerative energy khususnya RF, kami fokuskan mengolah emisi CO2 menjadi bahan bakar baru, yaitu RF tersebut. Prosesnya bisa sangat cepat atau instant, yaitu ketika CO2 kita tangkap dan langsung kita konversikan menjadi energy baru kembali melalui Boudouard reaction, menjadi CO (C + CO2==>2CO). CO ini adalah unsur utama syngas yang bisa langsung digunakan untuk substitusi segala jenis bahan bakar yang digunakan semula (poin 1).
Namun siklus yang instant ini juga ada batasannya, yaitu akan ada akumulasi carbon - baik dari sedikit bahan bakar yang masih terus digunakan, juga dari carbon yang digunakan sebagai reactant pada Boudoard reaction tersebut di atas. Maka proses ini juga kita dampingi dengan penangkapan CO2 dengan adsorbent, agar CO2 yang ditangkap juga bisa disimpan untuk kebutuhan bahan bakar di waktu/tempat lain (point 2).
Siklus CO2 di point 2 juga berjalan cepat - dalam hitungan hari atau bulan dari sejak penangkapan CO2 hingga menjadi bahan bakar baru. Point 1 dan 2 di sketsa adalah RF, sedangkan poin 3 adalah untuk AB. RF tidak terbatas pada CO, tetapi bisa digunakan untuk segala jenis bahan bakar yang kita butuhkan saat ini melalui proses Fischer-Tropsch Synthesis (FTS).
Bila AB mengandalkan proses fotosintesa tanaman untuk siklus CO2-nya, di RF siklus ini kita percepat dengan dua teknologi utama, yaitu Onboard Carbon Cycles for Regenerative Energy (OCCYRE) reactor, dan FlueTrap reactor. OCCYRE dan FlueTrap inilah dua enabler untuk hadirnya Regenerative Energy.
Pos Lainnya
Tetrageneration, The Next Energy Efficiency
Jan 30, 2024
Bio and Regenerative Hydrogen
Jan 30, 2024
New Pathways for CCU To Low Cost Regenerative Energy
Jan 30, 2024
Agar Kota-Kota Kita Tidak Semakin Panas
Jan 30, 2024
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar