64x64

Muhaimin Iqbal
Author

3G Biofuels Tipping Point

Advanced Renewable

Fri , 09 Dec 2022 18:11 WIB


Biofuels generasi ketiga (3G) yang paling banyak dikejar di dunia adalah biofuels dari microalgae, karena tidak berebut dengan lahan pertanian, dan pangan, pertumbuhannya sangat cepat dan bisa dilakukan produksinya di mana saja, tidak ada negara atau daerah yang tidak bisa menanam microalgae ini.

Meskipun sudah diburu sejak bebarapa dasawarsa terackhir, hingga saat ini produksi massalnya masih menghadapi sejumlah kendala. Diantaranya adalah biaya produksi yang masih tinggi, kepadatan populasi microalgae di kultur media yang masih rendah, tingginya resiko kontaminasi dslb. Kendala-kendala inilah yang hingga kini masih menjadi penghalang untuk hadirnya biofuels generasi ketiga tersebut dengan harga yang terjangkau.

Tetapi semua kendala-kendala tersebut pada tingkat laboratorium sebenarnya sudah bisa diatasi, kepadatan populasi microalgae misalnya sudah bisa diatasi dengan kultur microalgae secara Heterotrophic - Ultra High Cells Density (HUHCD). Karena budidaya microalgae HUHCD ini dilakukan menggunakan bioreactor, masalah resiko kontaminasi juga bisa ditekan ke tingkat minimal.

Maka tinggal satu masalah lagi yang perlu diatasi, yaitu biaya investasi bioreactor yang masih sangat tinggi saat ini. Sejumlah pihak tengah mengupayakn hal ini di dalam negeri, semoga bisa berhasil dalam waktu dekat. Apa nilai strategis dari bioreactor yang murah namun memenuhi standar bioreactor ini ?

Dia akan menjadi apa yang disebut 'tipping point' dalam pengadaan 3G biofuels ini. Yaitu the moment of critical mass, seperrti ketika air mendidih di suhu 100 derajat Celsius - air yang semula tidak bisa memenuhi wadahnya, tiba-tiba bisa menyebar ke seluruh ruangan yang bisa dijangkaunya ketika dia berubah menjadi uap. Maka begitulah 3G biofuels berbasis microalgae ini, dia akan bisa dengan sangat cepat membanjiri pasar begitu masalah produksi massal yang ekonomis tersebut teratasi, sedangkan untuk mengatasi ini sekarang sejumlah pihak sudah berada di ujung temuannya masing-masing.

Dari apa yang saya terlibat dalam pengembangannya langsung, saya bisa memprediksi insyaAllah tipping point dari 3D biofuels ini bisa terjadi dalam hitungan bulan - yaitu ketika sejumlah eksperimen yang saat ini sedang berlangsung di lapangan - bukan lagi di lab - bisa berhasil. Bila tipping point ini terjadi, saat itulah peluang akan menjadi milik semua pihak yang tertarik untuk ikut terlibat dalam memproduksi bahan bakar 3G ini.

Bukan hanya bahan bakar, seejumlah peluang lain akan ikut terbuka untuk menghadirkan ekosistem industri microalgae yang komprehensif seperti yang saya sajikan dalam grafik di atas.

Tags:
Biofuels

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar

Kategori

  • Renewable Energy