Advanced Biofuels and Renewable Electricity
Advanced Renewable
Mon , 12 Dec 2022 20:22 WIB
Dua hal ini menjadi penekanan di Renewal Energy Directive II (RED II) yang saat ini sudah mulai berlaku efektif di Uni Eropa. Keduanya mendapatkan dorongan untuk dikembangkan, dan bahkan diberi insentif dalam perhitungan target pencapian renewable energy tahun 2030 mereka.
Yang dimaksud sebagai Advanced Biofuels sebenarnya definisinya sederhana, yaitu biofuels yang diproduksi dari feedstock yang sudah terdaftar di directive tersebut (Annex IX A), bisa juga secara terbatas menggunakan minyak jelantah dan lemak hewan (Annex IX B). Di luar dari yang sudah terdaftar ini masih juga bisa dianggap memenuhi kriteria Advanced Biofuels bila memenuhi enam syaratnya - yang ada pada ilustrasi di bawah.
Dari feedstocks yang terdaftar tersebut bisa kita lihat bahwa mayoritasnya ada dan bahkan melimpah di sekitar kita, jadi sangat memungkinkan bagi kita untuk menjadi produsen utama dari Advanced Biofuels tersebut. Yang kemudian dibutuhkan adalah teknologi yang sesuai dan efektif untuk mengolah feedstocks yang melimpah tersebut, menjadi Advanced biofuels yang drop-in atau langsung bisa dipakai 100% pada alat transportasi modern tanpa melakukan perubahan apapun.
Berdasarkan riset dan pengembangan teknologi yang sudah kami rintis sejak RED II tersebut digagas dan disosialisasikan sekitar 5 tahun lalu, kesimpulan kami mengerucut pada 7 teknologi yang sudah sangat memungkinkan untuk memproduksi Advanced Biofuels tersebut saat ini.
Teknologi-teknologi ini yang pertama adalah fast pyrolysis untuk merubah biomass feedstock menjadi bio-oil unuk mempermudah logistik dan proses berikutnya. Kedua adalah gasifikasi untuk merubah bio-oil menjadi syngas, ketiga Fischer-Tropsch synthesis untuk merubah syngas menjadu syncrude, dan keempat adalah catalytic cracking untuk memecah syncrude menjadi jenis bahan bakar yang dikehendaki, yaitu bisa diesel, gasoline, jet-fuel dan bahkan juga bio-LPG.
Teknologi kelima adalah bio-digester yang dibutuhkan bila feedstock-nya berupa cairan atau padatan yang berkadar air tinggi, hasilnya adalah biogas. Teknologi keenamnya adalah biogas reforming untuk merubah biogas menjadi syngas, agar bisa diproses lebih lanjut di teknologi ketiga dan keempat.
Yang sangat menarik dari kombinasi teknologi yang kami pakai tersebut, semuanya mengeluarkan limbah panas yang tinggi - kecuali teknologi kelima. Limbah panas inilah yang kami recover dengan teknologi ketujuh yaitu microturbine untuk menjadi Renewable Electricity. Jadi bahkan lebih baik dari skenario RED II, kita bisa memproduksi Advanced Biofuels dan sekaligus Renewable Electricity dengan satu bahan yang sama, yaitu bahan manapun yang ada di list-nya RED II tersebut - bisa kami proses menjadi keduanya sekaligus.
Semua proses tersebut bisa sangat hemat energi karena kami kombinasikan pendekatan autothermal, partial oxidation dan exothermic reaction untuk prosesnya - jadi tidak perlu energi dari luar untuk memproduksi Renewable Energy.
Pos Lainnya
FlexiEV: Super Flexible Electric Vehicle
Dec 12, 2022
Cara Baru Menangkap Carbon Dan Memanfaatkannya
Dec 12, 2022
Dedieselisasi Dengan Syngas dan Bio-DME
Dec 12, 2022
Distributed Energy Resources for Fuels and Power
Dec 12, 2022
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar