AfterOil : Ketika Tidak Ada Lagi Minyak Bumi
Advanced Renewable
Thu , 08 Dec 2022 18:30 WIB
Orang-orang yang berbaris mendorong bajaj adalah pemandangan yang paling umum nampak di jalan-jalan Sri Lanka hari-hari ini. Tinggal satu dua bajaj yang berani jalan, karena kalau kehabisan bahan bakar di tengah jalan masih bisa didorong. Bajaj-bajaj tersebut didorong ke pom bensin terdekat dan menambah panjang antrian dengan bajaj-bajaj lain yang sudah menunggu berhari-hari di sana - entah kapan bajaj-bajaj ini akan dapat berjalan kembali karena bahan bakar negeri itu sudah benar-benar habis.
Inilah zaman yang sejak beberapa tahun lalu sudah kami kaji - zaman ketika minyak bumi habis di suatu negeri, zaman yang kami sebut AfterOil. Hanya dalam kajian kami selama ini luput memperhitungkan faktor pandemi dan perang Ukraina, sehingga kami duga zaman itu hanya akan di alami negeri-negeri di dunia di kisaran tahun 2030-an. Kasus Sri Lanka menyadarkan kita bahwa zaman itu ternyata bisa datang jauh lebih cepat oleh faktor yang tidak bisa kita duga sebelumnya.
Namun alhamdulillah litbang kami sebenarnya sudah siap dengan produk yang dipersiapkan untuk menghadapi zaman AfterOil ini, yaitu bahan bakar yang diproduksi dengan tidak melibatkan minyak bumi sama sekali. Bisa diproduksi dari minyak nabati apapun, hasilnya adalah rantai bio-hydrocarbon lurus - alkanes dengan berbagai panjang rantai C yang sesuai untuk kelompok biogasoline, biojet, green diesel bahkan juga LPG. Secara umum bahan bakar dari minyak nabati yang telah dirubah menjadi alkanes yang berkarakter sama persis dengan bahan bakar dari minyak bumi ini disebut Drop-in Biofuels.
Hanya saja minyak nabati supply-nya juga terbatas, maka yang kami kembangkan berikutnya adalah yang berasal dari biomassa apapun, bisa berupa limbah pertanian, limbah hutan dan bahkan sampah perkotaan. Karena umumnya terdiri dari apa yang disebut lignocellulose, terdiri dari lignin, hemicellulose dan cellulose - maka rantai hydrocarbon yang dihasilkannya tidak semuanya lurus.
Selain yang lurus (alkanes), ada yang bercabang (iso-alkanes) , ada yang meilngkar (cyclo-alkanes) dan ada yang segi enam (aromatic). Semuanya merupakan bahan bakar yang sangat baik. Bahkan kombinasi dari empat komponen tersebutlah yang selama ini digunakan untuk bahan bakar pesawat.
Tinggal dipilih panjang rantai yang sesuai dengan titik didih masing-masing, kita akan dapat bahan bakar yang sesuai dengan kelompok bensin, diesel maupun avtur. Bahan bakar baru inilah yang kami sebut BioLite - bahan bakar yang paling fit untuk antisipasi era AfterOil.
Ibarat pepatah sedia payung sebelum hujan, kita bisa siapkan BioLite ini dari sekarang, sehingga kita punya pilihan jauh sebelum era AfterOil itu datang. Karena bila dia benar-benar datang, semewah apapun mobil Anda saat itu - hanya akan mangkrak di garasi karena tidak bisa jalan. Yang bisa jalan hanya bajaj-bajaj yang itupun berjalan karena didorong oleh pengemudinya, bukan berjalan dengan mesinnya!
Pos Lainnya
In Search of Beauty in Energy
Dec 08, 2022
Generator Berbahan Bakar Arang, Why Not?
Dec 08, 2022
Carbon and Energy Solution, Inspired by the Nature
Dec 08, 2022
Toward Independent Clean Energy Society
Dec 08, 2022
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar