Agar Bumi Tetap Layak Huni
Advanced Renewable
Thu , 04 May 2023 18:05 WIB
Beberapa pekan terakhir negara-negara di Asia Selatan tengah dilanda gelombang panas yang memecahkan rekor, di Banglades suhu udara sempat mencapai 51 derajat Celsius. Kita beruntung suhu tertinggi kita masih di kisaran 37 derajat Celsius, tetapi ini tidak berarti ita terbebas dari ancaman dampak perubahan iklim global.
Berbeda dengan persepsi kebanyakan orang bahwa perubahan iklim dan pemanasan global adalah fenomena alam yang kita tidak bisa mencegahnya, kita hanya menerima dampaknya. Tidak demikian, kerusakan alam ini adalah akumulai dari perbuatan tangan-tangan kita sendiri (QS 30:41), akibat dari kita merusak keseimbangan alam (QS 55:8) dan tidak menegakkan keseimbangannya (QS 55 :9).
Salah satu yang kita rusak itu adalah keseimbangan CO2 di atmosfir bumi, idealnya kandungan CO2 itu tidak lebih dari 275 ppm, cukup untuk kebutuhan fotosintesa tanaman tetapi tidak berlebih. Kini konsentrasi CO2 di atmosfir bumi itu telah mencapai lebih dari 421 ppm, atau naik lebih dari 50% dalam dua abad terakhir.
Tanpa adanya perubahan yang significant dalam peradaban manusia secara keseluruhan, maka laju kenaikan CO2 tersebut akan terus berlanjut dan bumi akan terus bertambah panas. Tetapi kita masih bisa berbuat untuk memperbaikinya, bila kita mau. Bagaimana caranya ?
Kita bisa memasukkan tiga item ini dalam seluruh agenda kehidupan kita. Pertama adalah mengurangi penggunaan energi fosil, menggantinya dengan yang carbon neutral semaksimal yang kita bisa - agar CO2 tidak bertambah lagi. Kedua menanam pohon sebanyak yang kita mampu karena setiap satu pohon besar bisa menyerap CO2 dari udara sekitar 500 kg CO2 per pohon per tahun.
Bisa jadi langkah pertama kita tidak bisa melakukannya secara maksimal atau bahkan tidak bisa sama sekali, langkah kedua-pun sulit kita laksanakan karena kita tidak menemukan lahan yang bisa kita tanami, namun masih ada langkah ketiga yang mestinya bisa kita lakukan. Yaitu mendukung orang atau pihak lain yang melakukan langkah pertama dan kedua.
Kami bersama jaringan Masjid Kapal Munzalan, sekitar 6,000 rumah yatim dan pesantren Al-Qur'an di seluruh Indonesia berniat mengganti LPG untuk memasak dengan Ecogas yang carbon neutral, setiap kilogram LPG yang kami gantikan insyaAllah akan berkurang laju penambahan CO2 di atmosfir bumi sebesar 3 kg. Anda bisa terlibat dalam gerakan dekarbonisasi ini.
Hal lain yang juga Anda bisa terlibat adalah gerakan menanam pohon yang sudah beberapa tahun ini dirintis team Green Waqf, saat ini masih ada ribuan bibit pohon yang menunggu untuk ditanam. Bibit-bibit ini tersedia gratis bagi Anda yang ingin menanamnya. Langkah-langkah kecil ini akan dapat membawa perubahan besar bila sebanyak mungkin orang mau melakukannya. InsyaAllah.
Pos Lainnya
Amazing Science of Ecogas Flame
May 04, 2023
Reactor for Energy Survival
May 04, 2023
Visualisasi Visi : Mata Air Di Gurun
May 04, 2023
Renewable Electricity : The Cleanest The Cheapest
May 04, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar