Sumber Daya Energi Terdistribusi, Regenerative DME Micro Plant
Advanced Renewable
Tue , 05 Mar 2024 20:59 WIB
Era transisi energi, khususnya dalam memeberdayakan biomassa, pendekatan industrinya memang harus berbeda dengan era fosil. Karakternya yang menyebar, dengan energy density dan juga specific gravity yang rendah - membuat transportasi raw materials menjadi tidak ekonomis bila prosesnya dibuat terpusat.
Dengan membuat proses dari bahan baku hingga produk akhir menyebar akan memiliki hikmah yang banyak. Diantaranya menurunkan carbon foot-print dari sisi transportasi selain energi dasarnya yang memang sudah carbon-neutral, menumbuhkan ekonomi lokal, juga efektif utuk mengatasi kebutuhan energi setempat.
Di negeri kepulauan seperti kita, bahan bakar seperti diesel yang sangat dibutuhkan untuk pembangkit listrik dan transportasi kapal, dan LPG yang sudah membuat keterganungan masyarakat kita dalam dua dasawarsa terakhir, keberadaannya sangat bergantung subsidi yang sangat besar. Selain biaya transportasi, ironinya subsidi ini untuk sesuatu yang sebagian besarnya kita impor - yaitu minyak dan gas - bahan baku diesel dan LPG.
Kabar baiknya adalah baik diesel maupun LPG sebenarnya bisa digantikan sepenuhnya oleh bahan bakar lokal yang bisa diproduksi dimanapun di wilayah negeri ini, pulau-pulau dan daerah paling terpencil-pun bisa memproduksi bahan bakar yang multiguna ini. Bahan bakunya biomassa yang selalu ada, bahkan bila digunakan di perkotaan atau kawasan industri bisa menggunakan bahan baku emsisi CO2 hingga sekitar 80%.
Inilah bahan bakar yang disebut Dimethyl Ether (DME), yang bisa langsung menggantikan LPG tanpa ada perubahan apapun - termasuk tabung-tabung dan system distribusi atau pengisian ulangnya, dan bisa juga menggantikan diesel hingga 97% - selebihnya yang 3% adalah untuk bahn pelumasannya.
Peoses produksi DME ini juga relatif sederhana, gambar di bawah adalah rancangan kompak yang muat dalam 1 container 20 ft agar bisa dikirim kemanapun secara mudah, sehingga bisa dipakai untuk mengatasi kebutuhan energi dimanapun, pulau/daerah terpencil ataupun project-project di remote area.
Karena bahan bakunya adalah biomassa dan CO2 - yang berlebih diana-mana, apa saja yang kita bakar pasti mengahsilkan CO2, unit yang kita sebut Regenerative DME Micro Plant (RDMP) ini juga bisa untuk mengatasi kebutuhan energi di daerah bencana, baik bencana alam maupun benccana perang dlsb.
RDMP dalam kontainer ini memiliki kapasitas produksi sekitar 1.5 ton per jam, bila menggunakan bahan bakar biomassa sepenuhnya - butuh 3 ton biomassa per jam, atau kalau dalam bentuk arang butuh sekitar 1 ton arang per jam. Atau bisa diganti dengan 0,6 ton arang plus 2,4 ton CO2 per jam.
Bila menggunakan kombinasi bahan baku arang dan CO2 iilah DME akan menjadi Regenerative DME, yaitu DME yang ditumbuhkan kembali dari limbah dan emisi. Sambil mengatasi masalah energi, kita juga bebersih emisi CO2 dari atmosfir bumi.
Unit ini insyaAllah sudah bisa dipesan untuk wilayah manapun di dunia yang membutuhkannya.
Pos Lainnya
Winter Is Coming, And So The Opportunities
Mar 05, 2024
Aksi Lingkungan dan Sosial
Mar 05, 2024
Power and Emission To X (PETX)
Mar 05, 2024
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar