Biofactory for Food and Fuel
Advanced Renewable
Fri , 09 Dec 2022 18:09 WIB
Dunia sebenarnya di atas kertas sudah sepakat untuk suatu cita-cita mulia bersama, yaitu apa yang disebut Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, diantaranya adalah SDG no 2 Zero Hunger dan SDG no 7 Affordable and Clean Energy.
Sayangnya setelah separuh perjalanan waktu sejak dicanangkan tahun 2015 lalu, kini dunia baru tersadar betapa rentan-nya ketahanan pangan dan energi itu. Dua hal yang tidak terduga sebelumnya yaitu pandemi Covid-19 dan perang Ukraina-Rusia - telah mengacaukan langkah dunia untuk membangun ketahanan pangan dan energi bersih nan terjangkau.
Tetapi jalan untuk mencapai tujuan mulia tersebut masih sangat berpeluang untuk diwujudkan tahun 2030 atau bahkan sebelumnya. Dengan cara apa kita mencapainya? Yaitu dengan memanfaatkan sepenuhnya karuniaNya yang menyebar di seluruh permukaan bumi, dalam bentuk sinar matahari, air dan CO2. Dengan tiga komponen inilah proses yang disebut fotosintesis terjadi, inilah produksi primer dimana cikal bakal pangan dan energi dihasilkan.
Kalau saja semua hasil proses fotosintesis tersebut bisa sepenuhnya dimanfaatkan langsung maupun tidak langsung dan tidak ada yang kita sia-siakan, maka dunia akan mencapai ketahanan pangan dan energinya yang hakiki, yaitu ketika pangan dan energi dapat diproduksi dan diakses oleh seluruh penduduk bumi ini.
Implementasi dari konsep memanfaatkan seluruh hasil proses fotosintesis dari tiga komponen tersebut di atas adalah dengan apa yang kami perkenalkan sebagai Biofactory, yaitu memanfaatkan tanaman bersel tunggal - microalgae untuk bisa mengoptimalkan hasil dari proses fotosintesis yang sangat efektif.
Pemanfaatan sinar matahari, air dan CO2 secara langsung bisa digunakan untuk menumbuhkan microalgae secara autotrophic, dan dari sini segala produk pangan dan energi kita bisa hasilkan. Pangan bukan sekedar unsur makro seperti karbohidrat, protein dan lemak/minyak, tetapi juga unsur mikro seperti vitamin, mineral, antioksidan dlsb. Untuk bahan bakar, semua jenis bahan bakar yang kita butuhkan saat ini mulai dari bensin, solar, avtur dan bahkan LPG juga bisa diproduksi dari microalgae.
Pemanfaatan hasil proses fotosintesa secara tidak langsung antara lain adalah dengan mengolah seluruh hasil tanaman yang sekarang belum termanfaatkan, umumnya berupa limbah pertanian, perkebunan dan hutan - yang disebut biomassa. Biomassa ini mayoritasnya adalah berupa lignoselulosa, yang bila kita uraikan dengan proses hidrolisa akan menjadi glukosa.
Glukasa tersebut bisa kita manfaatkan kembali untuk menumbuhkan microalgae secara heterotrophic, cara kultur microalgae intensif yang disebut Ultra High Cells Density (UHCD), dan dari sinilah produksi bahan pangan dan energi dilipat-gandakan dari bahan yang selama ini terbuang menjadi limbah.
Pos Lainnya
The Heart of Regenerative Energy
Dec 09, 2022
Enabler for BioHydrogen Economy
Dec 09, 2022
Green Hydrogen From Flue Gas and Waste
Dec 09, 2022
Go Beyond Sustainability with Regenerative Energy
Dec 09, 2022
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar