64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Biomass Energy Lever

Advanced Renewable

Tue , 12 Sep 2023 17:33 WIB


Energi bersih dan terbarukan melimpah di sekitar kita tetapi kita harus membeli dengan sangat mahal energi fosil yang tidak terbarukan. Apa penyebabnya?

Karena energi fosil sudah lebih dari satu abad diolah sedemikian rupa sehingga menjadi nyaman untuk kita gunakan. Seandainya energi fosil itu tidak diolah, masih berupa minyak mentah dan batu bara - maka kitapun akan enggan menggunakannya.

Demikianlah energi dari biomassa, kita enggan menggunakannya karena rata-rata energi biomassa ini masih berupa tumpukan sampah di kota-kota, dan limbah pertanian, perkebunan dan hutan bila di desa. Kalau kita olah menjadi energi baru nan terbarukan, maka energi biomassa inilah yang bisa jadi solusi energi murah dan terjangkau itu, SDG no 7.

Selain belum terolah, energi biomassa yang sudah digunakan saat ini masih digunakan secara primitif - yaitu dibakar langsung. Meskipun sudah menkadi pelet ataupun bricket, meskipun digunakan untuk bahan bakar power plant yang canggih di negara maju sekalipun, bila biomassa tersebut hanya dibakar - maka energi biomassa itu belum dioptimalkan potensinya dan masih primitif.

Nah bagaimana mengoptimalkan energi biomassa ini agar nilai manfaatnya maksimal? Teori pengungkit dibawah ini bisa menjadi solusinya. Saya tulis detil formulasi dan perhitungannya, agar para ahli yang membaca tulisan ini bisa meng-kritisi bila ada yang salah dan menyempurnakannya untuk kepentingan umat manusia.

Setiap 1 atom C kalau kita bakar saja, dia akan mengeluarkan panas sebesar 393.65 kilojoule. Kalau energi panas ini saya gunakan untuk memproduksi hydrogen melalui rangkaian reaksi Water Gas (WG) dan Water Gas Shift (WGS) yang secara total butuh energi panas 90.02 kj/mol, maka hasil pembakaran 1 C cukup untuk memberi energi 4,37 mol reaksi WG+WGS, yang masing-masing rangkaian reaksinya-nya menghasilkan 2 molekul H2.

Setiap mol H2 bila kita bakar hasilnya adalah 286 kj, pasahal sekarang kita punya 4,37 mol x 2 atau 8.74 molekul H2, maka hasil energi panas yang dihasilkan secara keseluruhan adalah 2,499.64 kj atau 6.35 kali dibandingkan dengan energi yang semula dibawa oleh atom C bila dibakar langsung.

Peningkatan energi sebesar 6.35 kali inilah yang saya sebut Biomass Energy Lever (BEL). Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana kita tidak membakar langsung biomassa tetapi melipat gandakan dahulu energi yang dibawanya? Mesin apa yang kita butuhkan untuk ini?

Itulah yang sudah sering saya unggah di media ini yang saya sebut Ultra High Hydrogen Gasification. Bisa juga efek BEL ini dihasilkan menggunakan reaktor Ecogas SmartTube (EST) yang di-upgrade dengan reaktor WGS.

Kita punya begitu banyak sampah dan biomassa, kita juga punya begitu banyak air yang kita buang ke laut, padahal dari keduanya bisa kita produksi green hydrogen yang amat sangat banyak dan murah. BioHyd adalah unit khusus yang kami assign untuk mengimplementasikan teori BEL tersebut di atas ke dalam day to day energy solution and application. InsyaAllah.

Tags:
Energy Biomass Fosil Green Hydrogen

Please register first!

For post a new comment. You need to login first. Login

Comments

No comments