Dediselisasi Dengan Hidrogenisasi
Advanced Renewable
Tue , 11 Apr 2023 15:39 WIB
Ribuan pulau kita dan juga daerah-daerah terpencil di pulau besar yang hanya bisa dialiri listrik dari diesel genset. Masalahnya bahan bakar diesel ini selain paling mahal untuk produksi listrik - bisa sampai Rp 4,500 /kWh belum lagi masalah biaya angkut yang tidak murah, juga fosil dengan emisi CO2 yang tinggi. Wal-hasil listrik di pulau kecil dan tempat terpencil banyak byar-pet, nyala dalam beberapa jam dan matinya lebih lama.
Lalu timbullah istilah dediselisasi, untuk menggantikan listrik dari diesel dengan pembangkit lain yang lebih sesuai, matahari, angin dlsb. Matahari challenge-nya di masalah storage - karena listrik lebih dibutuhkan ketika tidak ada matahari (malam), sedangkan angin tidak selalu ada di daerah-daerah yang membutuhkannya. Pun demikian sumber listrik dari air, geothermal dlsb. rata-rata tidak ada di pulau kecil.
Maka solusi yang saya tawarkan terbuka ini bisa menjadi pilihan ideal, mengganti diesel dengan renewable electricity masa depan nan bersih dan canggih dengan bahan bakar dari hidrogen. Tidak perlu reinvent the wheel, yang membuat pembangnkitnya sudah banyak, baik dengan teknologi genset, microturbine mapun Fuel Cells - yang membedakan tingkat eficiency dan nilai investasinya saja.
Selama ini yang menjadi kendala adalah pengadaan hidrogennya, karena kalau hidrogen harus didatangkan dari pulau besar - maka solusi ini juga akan menjadi mahal. Maka di logistik hidrogen inlah yang kami dandani, dengan konsep hydrogen on-demand, kami bisa siapkan hydrogen di lokasi menggunakan sumber biomassa setempat.
Solusi ini selain murah, juga memberdayakan masyarakat setempat untuk masuk industri energi modern, masyarakat yang memproduksi energi-nya sendiri, dan tidak sembarang energi - ini energi terbarukan yang sangat bersih dimana limbah pembakarannya hanyalah berupa air murni.
Perbandingannya ada pada foto di bawah, 1000 kk masyarakat terpencil bila listriknya dari diesel genset, butuh 135 liter diesel setiap jamnya- dan diesel ini harus datang dari pulau besar. Setiap jam mereka juga akan mencemari pulau dengan 465 kg CO2. Dengan Hydrogen On-Demand, masyarakat hanya butuh memproduksi 47.2 kg hidrogen setiap jam, yang sangat bisa diproduksi dari biomassa setempat menggunakan teknologi yang bisa kami ajarkan, tidak ada emisi CO2 dari pembakaran hydrogen ini, yang ada malah mesin ini mengeluarkan air dengan debit 424.8 kg air murni setiap jam!
Saya akan menjadi sangat heran bila On-Demand Hydrogen ini tidak digunakan dalam mensolusikan kebutuhan listtrik kita yang masih begitu banyak tergantung pada fossil dan begitu banyak subsidi, sementara solsuinya yang bersih dan murah tanpa subsidi insyaAllah sudah ada di depan mata.
Pos Lainnya
Satu Lagi BBM - Bahan Bakar Murah
Apr 11, 2023
Teknologi Limbah Panas, Benar-benar Panas!
Apr 11, 2023
Synfuel, Sintetis Tetapi Lebih Baik Dari Yang Asli
Apr 11, 2023
Introducing Advanced Hydrogen
Apr 11, 2023
Race Towards Green Hydrogen Delivery
Apr 11, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar