Ecogas : Logistik Gas Gaya Baru
Advanced Renewable
Wed , 01 Mar 2023 21:40 WIB
Negeri 17,500 pulau ini memiliki cara yang aneh dalam memenuhi kebutuhan energinya, khususnya untuk gas rumah tangga dan UMKM. Tabung-tabung yang sangat berat hilir mudik ke seluruh penjuru Nusantara dalam keadaan kosong maupun isi, membuat distribusi gas bukan hanya mahal tetapi juga memiliki carbon foot print yang sangat tinggi.
Untuk mengirimkan gas seberat 3 kg, tabung kosongnya saja 5 kg, dan ini perjalanan dua arah, ketika pergi dalam kondisi isi (8 kg) dan pulang dalam kondisi kosong (5kg). Untuk tabung gas 12 kg, ketika pergi dalam kondisi isi (27 kg), dan pulang dalam kondisi kosong (15 kg).
Bila ditambahkan perjalanan impor bahan bakunya yang menempuh perjalanan separuh bumi, carbon foot print gas LPG sudah sangat tinggi sebelum ditambahkan dengan carbon foot print LPG-nya sendiri yang berada di kisaran 3 kg CO2 per 1 kg LPG.
Maka dikala dunia gencar melakukan dekarbonisasi, sudah selayaknya bila kita juga harus bisa mencari bahan bakar yang bukan saja murah, tetapi juga carbon neutral dan tidak harus diimpor. Namun karena mayoritas rumah tangga dan UMKM juga sudah terlanjur terbiasa dengan penggunaan gas sejak dua dasawarsa terakhir khususnya, maka pengganti LPG itu sebaiknya tetap berupa gas.
Meskipun dia gas, harus bisa diproduksi masyarakat setempat sehingga menekan carbon foot print dari sisi distribusinya, dan harus berasal dari biomassa agar dia menjadi carbon neutral dari sisi bahannya. Lebih dari itu , dia juga harus murah - agar dengan sendirinya masyarakat mau memakainya.
Dari seluruh kriteria tersebut, hasil riset kami mengerucut pada apa yang kami sebut Ecogas. Gas ramah lingkungan yang bisa diproduksi sendiri oleh masuarakat dimanapun dia berada. Masyarakat perkotaan dapat memproduksinya dari sampah kota, masyarakat pedesaan dan pulau/daerah terpencil memproduksinya dari limbah pertanian, perkebunan atau limbah hutan.
Bahkan untuk distribusinya, Ecogas tidak membutuhkan tabung-tabung gas sama sekali. Yang didistribusikan hanyalah padatan arang seperti yang saya pegang ini, setelah dimasukkan ke tabung gasifikasi sederhana - arang ini akan berubah menjadi synthetic gas atau syngas, yang bisa langsung untuk menyalakan kompor-kompor gas yang sudah ada di masyarakat secara luas.
Saru-satunya yang peru diganti hanyalah tabung gas yag ada sekarang, diganti dengan tabung gasifikasi sederhana yang rancangannya sudah ada di kami bagi yang tertarik untuk memproduksinya secara massal. Inilah bentuk dekarbonisasi yang sederhana, namun efektif, masyarakat luas diuntungkan dengan bahan bakar yang murah, dilibatkan dalam ekonomi energi - dan seluruh penduduk bumi akan ikut menikmati efek dari penurunan emisi kita ini. InsyaAllah.
Pos Lainnya
Powered by Methanol
Mar 01, 2023
Penggerak Biaya Hidrogen Ramah Lingkungan
Mar 01, 2023
Cara Sederhana Membuat Arang Ala Ecogas
Mar 01, 2023
Biomass To Biofuels Pathways
Mar 01, 2023
Waste, Heat and Emission Valorization
Mar 01, 2023
Kategori
Renewable Energy
Silakan mendaftar terlebih dahulu!
Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk
Komentar
Tidak ada komentar