64x64

Muhaimin Iqbal
Author

Ecosystem for Local Advanced Biofuels

Advanced Renewable

Mon , 26 Dec 2022 18:29 WIB


Di negara-negara Uni Eropa, melalui Renewable Energy Directive II (RED II) yang mulai berlaku tahun ini, di-encourage lahirnya apa yang disebut Renewable Self-Consumers. Selain mempercepat peningkatan penggunaan renewable energy, langkah ini juga mendorong kreatifitas masyarakat dalam memproduksi energi dan menggunakannya sendiri.

Di negara-negara yang masih mensubsidi energi untuk rakyatnya seperti Indonesa, langkah seperti ini bila dilakukan manfaatnya akan berlipat ganda. Selain meningkatkan penggunaan renewable energi dan mendorong kreatifitas masyarakat, juga akan menurunkan subsidi energi sekaligus memeratakan pembangunan ke seluruh pelosok negeri.

Pulau-pulau kecil terpencil yang selama ini belum terolah optimal karena mahalnya ongkos pengiriman bahan bakar, bisa tumbuh pesat karena bisa memproduksi energinya sendiri. Bukan hanya listrik yang bisa dihasilkan dari sinar matahari, tetapi juga bahan bakar untuk kapal-kapal transportasi dan nelayannya.

Apa yang diperlukan agar pulau-pulau dan daerah terpencil tersebut bisa memproduksi bahan bakarnya sendiri? Intinya ada 4 teknologi ini yang dibutuhkan.

Pertama adalah teknologi fast pyrolysis untuk memproses biomassa apapun menjadi bio-oil. Produksi bio-oil ini bisa dilakuakn dimana saja ada produksi biomassa. Biomassa perlu dikonversi ke bio-oil dahulu agar mudah pengelolaannya secara logsitik, setelah menjadi bio-oil dia menjadi energi tersimpan yang bisa digunakan atau diproses berikutnya kapan saja dan dimana saja.

Kedua adalah gasifikasi, untuk merubah bio-oil menjadi syngas. Ketiga Fischer Tropsch synthesis untuk merubah syngas menjadi syncrude. Dan keempat catalytic cracking beserta fractional distillation-nya untuk merubah syncrude menjadi bahan bakar diesel dan bensin untuk keperluan pulau atau daerah terpencil itu sendiri. Tiga proses ini bisa dipusatkan di salah satu lokasi yang paling strategis di pulau atau daerah terpencil tersebut, tidak harus di sentra produksi biomassa-nya.

Dari empat teknologi ini, 3 diantaaranya sudah kami buat yaitu fast parolysis, gasification dan catalytic cracking/distillation-nya. Yang satu teknologi lagi Fischer-Tropsch synthesis (FTs) yang masih dalam perencanaan. Namun di jaringan kami sudah ada yang bisa memproduksi FTs reactor tersebut untuk ukuran mikro dari kapasitas 10 sampai 100 BPD - cukup untuk produksi 1,500 sampai 15,000 liter bahan bakar per hari.

Artinya apa ini? Bahan bakar kategori Advance Biofuels standard RED II itu bisa diproduksi secara mikro di pulau-pulau atau daerah terpencil sekalipun. Pembangunan akan merata dengan cepat, dan pulau atau daerah terpencil yang rata-rata kini masih bersih udaranya - bisa dari dini dijaga pembangunannya agar tidak perlu ikut-ikutan mencemari udara seperti saudaranya yang tinggal di pulau-pulau dan kota-kota besar. Agar tinggal di pulau kecil dan daerah terpencil itu indah dan bersih!

Tags:
Biomass Bio oil Syngas

Silakan mendaftar terlebih dahulu!

Untuk memposting komentar baru. Anda harus login terlebih dahulu. Masuk

Komentar

Tidak ada komentar